LENTERAJATENG, SEMARANG – Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) terpilih menjadi duta damai Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Mahasiswa tersebut bernama Johan Sutarjo.
“Pencegahan terorisme di kampus membutuhkan generasi muda yang cerdas teknologi, visioner kreatif, inovatif dalam membuat konten di dunia maya, ” kata Johan Sutarjo dalam dialog pelibatan civitas akdemika melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah di Kampus Universitas IKIP Veteran Semarang, Kamis (22/12).
Ia menjelaskan keberadaan Duta Damai Dunia Maya memiliki peran yang penting. Hal ini tak lain karena ia dapat memberikan kontra narasi yang bisa memengaruhi lingkungannya.
Deputi I Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT, Mayjen TNI Nisan Setiadi menegaskan, mahasiswa UNNES dan mahasiswa yang lainnya menjadi bagian penting dalam strategi pentahelix BNPT dalam melawan terorisme.
“Ini sangat pas dengan strategi BNPT untuk melibatkan komunitas generasi muda dalam upaya mengurangi ekstremisme dan terorisme dengan membangun narasi perdamaian, di mana BNPT dalam penanggulangan terorisme berpijak pada kebijakan pentahelix yang melibatkan multipihak,” terang Maira Himadhani ST MSc Subkoordinator Partisipasi Masyarakat BNPT.
Prof Musdah Mulia, akademisi Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta juga menyampaikan butuh aksi konkret dalam pencegahan terorisme di kampus. Tindakan tersebut dapat berwujud dorongan dari pemuka agama dan masyarakat luas untuk bersikap kritis dan berpartisipasi di ruang publik.
“Dan aktif menegakan budaya damai menuju Indonesia yang maju dan sejahtera,” ujarnya
Akademisi UNNES, Rudi Salam mengatakan mahasiswa termasuk dalam generasi cerdas teknologi dan memiliki kreativitas serta inovasi yang luar biasa. Hal ini membuatnya berperan sebagai ujung tombak dalam upaya penanggulangan ekstremisme dan radikalisme.
“Di tengah gempuran hoax, ujaran kebencian, dan narasi radikal di dunia maya,” katanya