LENTERAJATENG, SEMARANG – Usai mudik berakhir, masyarakat biasanya tidak lupa membawa oleh-oleh dari kampung halaman. Bagi pemudik dari Kota Semarang tentu akan membawa oleh-oleh makanan khasnya yakni lunpia.
Ketika membeli lunpia terutama yang lunpia basah, masyarakat seringkali khawatir terkait masa ketahanannya.
Pemilik Lunpia Cik Me Me Meilani Sugiarto menyatakan, masyarakat tidak perlu khawatir jika ingin membawa lunpia basah dan bisa tahan lama jika sudah sampai tujuan.
“Bagi yang tak take away dibawa pulang, lunpia basah daya tahan kekuatan 8 jam dari diterima, kalau mau bagus jangan terkena panas. Selama perjaalanan, saat di mobil didekatkan dengan AC dan begitu sampai tempat tujuan, langsung masukkan ke dalam freezer, bisa tahan satu pekan sampai satu bulan,” katanya.
Jika ingin menikmati lunpia basah saat sampai tiba ditujuan, misal Jakarta. Maka lunpia basah bisa dikeluarkan dahulu dengan suhu ruangan dianginkan selama lima menit.
“Lalu bisa dikukus kembali atau jika ingin digoreng, gunakan minyak goreng sedikit menggunakan wajan teflon,” tambahnya.
Meilani juga punya satu tips menikmati lunpia agar rasanya lebih nikmat dan pujya khasiat yakni dengan memakannya bersama daun bawang. Kenapa harus dengan daun bawang, perempuan yang akrab disapa Cik Meme itu menerangkan dari cerita para buyutnya.
Jadi dahulu saat lunpia dijadikan kudapan sebagai teman perjalanan, daun bawang berfungsi untuk menghangatkan badan ditengah perjalanan yang kadang dingin dan banyak angin.
“Daun bawang sejak dahulu, cerita buyut itu untuk penghangat badan jadi untuk mencegah masuk angin, selain menambah kenikmatan. Jadi dulu saat perjalanan sambil makan lumpia sambil gigit -gigit daun bawang, dan itu mencegah masuk angin,” tuturnya.
Selain itu juga buat netralisir minyak dan kolesterol. Makan dari bonggolnya dulu lalu sampai ujung daun bawang.
Untuk harga Lunpia Cik Meme, jenis lunpia original Rp 17 ribu, sedangkan yang spesial empat rasa diharga Rp 24 ribu, lunpia plan (vegetarian) Rp 12 ribu. Keripik ukuran kecil 12 ribu, yang besar 45 ribu.
“Pemudik yang paling banyak berplat B, Lebaran ini lebih ramai dari tahun lalu, dulu H-7 belum ramai, apalagi saat pandemi,” tuturnya. (ADI)