LENTERAJATENG, PATI – Kerusakan yang terjadi di kawasan Gunung Kendeng disinyalir jadi penyebab banjir bandang di dua kecamatan di Kabupaten Pati. Ditambah dengan intensitas hujan yang cukup tinggi selama beberapa hari terakhir.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati, Martinus Budi menuturkan, intensitas hujan yang deras dan lama terjadi pada Rabu (30/11/2022). Hal ini kemudian menyebabkan sungai Nggudo meluap karena tak mampu menampung air hujan.
“Tetapi sebab utamanya memang catchment area atau daerah tangkapan hujan Gunung Kendeng itu rusak. Itu penyebab utamanya,” jelas Martinus, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kamis (1/12/2022).
Terkait persoalan tersebut, menurutnya menjadi tanggungjawab Perhutani. Karena daerah tangkapan air berada di hutan di wilayah Kendeng.
“Kalau saya boleh memberikan saran, hentikan itu perhutanan sosial itu. Karena dalam prakteknya masyarakat enggan untuk menanam tanaman keras ataupun jenis tanaman buah,” tegasnya.
Masyarakat di daerah tersebut lebih banyak tanaman-tanaman musim sepertinya jagung. Tanaman tersebut akhirnya mempercepat kerusakan kawasan hutan di Kendeng.
“Untuk perhutanan sosial itu kan ada ketentuan, 50 persen untuk tanaman keras atau tanaman hutan. 30 persen untuk tanaman buah, kemudian 20 persen tanaman musim,” kata Martinus.
Ratusan Warga Dievakuasi, Kerusakan Gunung Kendeng Jadi Penyebab
Diberitakan sebelumnya, sebanyak ratusan warga Desa Sinomwidodo dan Tanjunganom dievakuasi oleh tim SAR gabungan akibat diterjang banjir bandang.
Sementara, satu warga Desa Sinomwidodo, Kecamatan Tambakromo, Pati meninggal dunia pada kejadian naas tersebut. Korban meninggal dunia tak berhasil menyelamatkan diri ketika banjir mulai tinggi.
Saat tim SAR gabungan menemukan korban, ia tertimpa lemari yang berada di dalam kamar. Diduga, korban dalam keadaan tidur ketika banjir bandang terjadi.
“Pukul 02.20 WIB tim SAR Gabungan berhasil mengevakuasi 64 orang warga Dusun Krajan Desa Sinomwidodo diungsikan ke masjid Miftahul Huda. Dan satu orang atas nama Sumirah bin Saryo (66) warga Dusun Krajan dalam keadaan meninggal dunia,” kata Heru Suhartanto, Kepala Kantor SAR Semarang.
Tim SAR gabungan juga mengevakuasi 82 orang warga Desa Gunungpanti, Kecamatan Winong. Warga tersebut diungsikan ke Masjid Desa Gunungpanti.