LenteraJateng, SURAKARTA — Negara Indonesia adalah negara majemuk dengan adanya berbagai keberagaman, mulai dari ras agama, suku, bahasa dan sebagainya. Dengan adanya keberagaman itu menjadikan Indonesia sebagai suatu ikatan negara kesatuan.
Wakil Ketua Umum IKA UNS Prof Zudan Arif Fakrulloh mengungkapkan bahwa hal itu harus masyarakat jaga karena merupakan kekayan Indonesia.
“Ini adalah bagian luar biasa yang harus merawatnya dengan hati yang bersih, pikiran yang jernih, dan niat yang baik agar bisa berkontribusi dengan ibu pertiwi,” Prof Dr Zudan Arif Fakrulloh saat IKA UNS menggelar wedangan.
Ia mengatakan ada banyak bangsa yang mengalami pertikaian karena masyarakatnya tidak dapat menjaga hawa nafsu dan amarah.
“Saya ambil contoh India. Ketika Inggris menjajah India merupakan negara yang sangat besar, terlebih sebelum merdeka penduduknya terbesar di dunia. Karena Pakistan dan Bangladesh belum memerdekakan negaranya,” kata Alumnus UNS yang juga merpakan Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil itu
“Kalau sekarang, terbanyak adalah China, sekitar 1,4 miliar, kemudian India dengan 1,3 miliar penduduk,” ujarnya.
Sementara, jumlah penduduk Pakistan saat ini sekitar 220 juta jiwa dan Bangladesh 160 juta jiwa. Oleh karena itu, apabila ketiga negara tersebut bersatu, maka akan menjadi negara dengan jumlah penduduk terbanyak.
“Ketika dimerdekakan oleh Inggris, Pakistan tidak mau ketinggalan. Jadi, yang Hindu bergabung dengan India dan yang Islam ke Pakistan,” papar dia
“Kalau Indonesia pada tahun 1945 seperti itu, maka tidak akan ada Indonesia yang seperti sekarang dengan berbagai keragaman yang ada,” imbuhnya.
Editor: Puthut Ami Luhur