LenteraJateng, SEMARANG – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi terus ingatkan warga soal prokes (protokol kesehatan). Ia mengingatkan warga, sembari menyambangi masyarakat di Kampung Batik Duren Indah Mangunharjo, Tembalang.
Hendi sapaan akrab Wali Kota Semarang, terus menekankan prokes saat merespon kasus Covid-19 yang terus meningkat meski banyak pihak menyebut kasus Omicron tergolong ringan.
Meski begitu, ia menghimbau agar warga tidak terlalu panik dalam menghadapi varian baru ini. Pasalnya, walau jumlah kasus meningkat, tingkat keparahan varian Omicron tidak separah varian Delta yang mengalami puncak pada Juli tahun lalu.
“Sekarang meski kasusnya meningkat tetapi di RS Wongsonegoro alhamdulillah baru sekitar 30 persen yang terpakai,” tambahnya.
Hendi melanjutkan, ketersediaan di RS Kariadi juga masih di bawah 30 artinya rumah sakit masih kosong. Termasuk isolasi terpadu di rumdin wali kota yang masih kosong, padahal masih ada enam isoter yang belum tersedia.
Selain mengingatkan warga untuk menggiatkan prokes, dalam blusukannya kali ini Hendi juga sekalian meninjau sejumlah infrastruktur yang membutuhkan pembenahan. Ia kemudian langsung menginstruksikan Dinas Perumahan dan Pemukiman untuk secepatnya melakukan pembenahan pada infrastruktur jalan.
“Hasil jalan bareng tadi ada jalan Bangau Raya sampai Kedungmundu yang sudah jelek. Tugasnya Disperkim hari ini mengecek, pengerjaannnya pekan depan,” ujar Hendi.
Tak hanya itu, Hendi juga meminta untuk segera dilakukannya perbaikan rumah tidak layak salah seorang warga di kelurahan Mangunharjo.
Kasus Stunting Juga Jadi Perhatian, Saat Hendi Blusukan di Tembalang
Kasus stunting pada anak juga tak luput dari perhatiannya. Orang nomor satu di Kota Lunpia itu juga memberikan bantuan makanan untuk tiga kali sehari dari Dinas Kesehatan dan Tim Penggerak PKK Kota Semarang.
“Kasus stunting di Kecamatan Tembalang ada sebanyak 66 kasus dari jumlah total 1.367 kasus di Kota Semarang. Penyelesaian bersama, satu di antaranya melalui pemenuhan asupan makanan bergizi bagi anak,” lanjut Hendi.
Menurut Hendi, penanganan yang tepat dan segera itu perlu agar tidak mengganggu tumbuh kembang anak. Ia berharap, bantuan makanan bisa menjadi solusi dan perhatian dalam penanganan kasus stunting ini.
“Di sini anaknya masuk kategori stunting, ini bukan sesuatu yang aib. Tapi menjadi tidak baik kalau tidak kita bantu. Karena anak ini pertumbuhannya tidak bisa normal. Kasihan nanti ke depannya,” tutur Hendi.
Dalam kunjungannya Hendi juga sempat berdialog dengan warga terkait penguatan cinta dan bangga kepada bangsa negara, termasuk Kota Semarang.
“Titip pada bapak ibu, untuk mengingatkan pada anak-anaknya untuk cinta dan bangga terhadap negara juga Kota Semarang agar tidak ikut aliran yang menjelek-jelekkan pemerintah. Bagus tidaknya Semarang, ya itulah kota kita tercinta,” pungkasnya.