LenteraJateng, SEMARANG – Ada Semar, Gareng, Petruk dan Bagong yang mengundang gelak tawa penonton dalam pementasan Wayang On The Street semalam. Saat ‘entrance’ saja, penonton sudah ramai bertepuk tangan menyambut para Punokawan itu.
Empat sekawan ini masuk panggung dengan gaya mereka masing-masing. Semar si paling senior, Gareng dengan mata julingnya, ciri khas Petruk yaitu kurus dan berambut kuncung, dan terakhir Bagong yang bertubuh gempal.
Apalagi dengan riasan wajah mereka yang menunjukan ekspresi masing-masing karakter. Ada raut sedih, lucu, dan marah yang menonjol dari keempatnya.
Ditambah lagi, di arena pertunjukan yang terbuka, bermandikan cahaya bulan purnama walau sudah menggunakan tata cahaya dan properti panggung. Cuaca pun cerah dan tidak terasa gerah meski lokasinya ada di dekat pesisir Semarang.
Biasanya, percakapan saling mengejek antara keempat Punokawan inilah yang mengundang gelak tawa penonton. Mereka juga melakukan adegan-adegan jenaka yang membuat suasana pertunjukan semakin penuh tawa dan tepuk tangan.
“Nggak menyangka pentas tadi heboh. Ada penampilan Punokawan membuat kami tertawa. Dagelan dari mereka bikin terbahak-bahak,” kata Danish, seorang penonton pentas, Jumat (12/8/2022).
Bahkan kerap juga terjadi interaksi ‘guyonan’ bersama penonton yang semakin meramaikan suasana pentas. Punokawan memang biasa dikenal sebagai kelompok penebar humor dalam setiap lakon pewayangan.
“Punokawan itu untuk mencairkan suasana sejenak biar refresh. Dan menyampaikan sedikit pesan dengan momen pada saat kegiatan ini berlangsung,” kata Budi Lee, selaku art director pada pementasan Wayang On The Street.
Para Punokawan juga mengajak penonton menyanyikan bersama lagu 17 Agustus mengingat sebentar lagi peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-77 akan segera berlangsung.
Hingga selesainya acara penonton masih setia memenuhi arena pentas. Mereka menunggu berfoto ria bersama para pemain Wayang On The Street.
Kehadiran para Punokawan ini ada di tengah lakon ‘Sang Bima’ dalam pementasan Wayang On The Street di Laroka, Jalan Cendrawasih, kawasan Kota Lama. Pementasan wayang orang ini merupakan rangkaian Festival Kota Lama pada September mendatang.