LenteraJateng, SEMARANG – Formula TOP dari Hendi, membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang mendapat predikat nomor satu terbaik di Jawa Tengah. Terbaik untuk penilaian Monitoring Center of Prevention (MCP) di Jateng dan urutan kedua nasional.
Lalu apa itu formula TOP Goverment dari Hendi, Wali Kota Semarang tersebut. Menurut pemilik nama lengkap Hendrar Prihadi itu, yang pertama yaitu Trusted (Kepercayaan), Open (Terbuka) dan Participative (Keterlibatan).
Capaian Pemkot Semarang pada peringkat teratas MCP itu berdasarkan kinerja di bidang pengadaan barang jasa, perijinan, capaian APBD, pajak daerah, serta pengelolaan aset daerah. Dari sejumlah indikator yang menjadi pertimbangan, Pemkot Semarang mendapat skor yang cukup tinggi, yaitu 97,6.
Monitoring Center for Prevention merupakan aplikasi dari KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) untuk memudahkan monitoring upaya koordinasi dan supervisi pencegahan korupsi di mana salah satu yang mengoperasikan adalah pemerintah daerah.
Hendi mengatakan, dengan menjalankan formula TOP tersebut, penguatan integritas ASN di Pemerintah Kota Semarang dapat terus meningkat.
“Hari ini Pemkot Semarang tidak boleh tajam ke bawah tumpul ke atas, saya minta membuka semua kanal komunikasi dan termonitor. Ada 41 PNS Pemkot Semarang yang diberhentikan, bukan karena saya arogan, tapi karena sudah ada komitmen di awal,” kata Hendi kepada 60 pejabat tinggi pratama dari berbagai daerah di Jawa Tengah, Jumat (11/2/2022).
Ketegasan dalam Pengelolaan Pemerintahan, Formula TOP dari Hendi
Sisi lain, Hendi meyakini bahwa ketegasan dalam pengelolaan pemerintahan itu lah yang kemudian membuat Kota Semarang bisa lebih menggenjot pembangunan.
“Dulu postur APBD Pemkot Semarang besar di belanja tidak langsung, jadi fokus lebih ke urusan dalam pemerintahan. Hari ini kita balik lebih banyak belanja langsung untuk kepentingan pembangunan masyarakat,” tuturnya.
Strategi itulah yang kemudian mampu membuat Pemkot Semarang mampu menginisiasi berbagai inovasi program. Antara lain, layanan fasilitas publik gratis untuk warga mulai dari lahir sampai meninggal. Kemudian pembukaan kanal laporan dan aspirasi yang responsif, dan layanan kelompok rentan.
Kemudian dalam bentuk fisik, antara lain penataan 250 kampung tematik. Lalu penataan kawasan heritage Kota Lama dan pengendalian rob banjir. Serta program-program lain yang muaranya pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Editor: Puthut Ami Luhur