LenteraJateng, SEMARANG – Forum komunikasi pimpinan daerah (Forkompinda) Kota Semarang tinjau bencana banjir bandang yang terjadi di Perumahan Wahyu Utomo, Tambakaji, Ngaliyan. Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Semarang, Iswar Aminuddin Terlihat didampingi oleh Kapolrestabes Semarang, Irwan Anwar dan Dandim 0733/KS Honi Havana.
Iswar Aminuddin menyampaikan, banjir bandang ini terjadi akibat intensitas hujan yang sangat tinggi di daerah hulu. Hujan yang terjadi di sekitaran Ungaran ini, berdampak ke daerah bawah.
“Karena hulu dari banjir kanal barat maupun beberapa sungai lain dari atas. Termasuk kita melihat kondisi hari ini beban yang cukup tinggi dari daerah atas. Run off nya begitu tinggi sehingga kemudian terjadi bencana,” kata dia saat meninjau lokasi banjir bandang, Senin (7/11/2022).
Selain itu, ia berharap untuk bisa melakukan evaluasi terhadap alih fungsi lahan di daerah hulu atau daerah atas. Apalagi sungai Beringin telah dilakukan normalisasi untuk menampung kapasitas debit air.
“Tapi mungkin ada apa di daerah atas sehingga ada yang kita perlu investigasi kembali. Kita kaji lebih dalam terhadap kondisi yang terjadi hari ini,” lanjutnya.
Untuk sementara, pihaknya saat ini menyalurkan bantuan lauk pauk untuk masyarakat yang terkena dampak. Termasuk pembersihan lokasi dan perbaikan.
“Perbaikan sementara aliran sungai. Jangan sampai kemudian apalagi akibat kerusakan menyebabkan bencana selanjutnya,” beber Iswar.
Ingin Dam Ondorante Dibangun, Forkompinda Tinjau Banjir Bandang
Iswar menuturkan, pihaknya ingin pembangunan dam atau bendungan di Ondorante segera dibangun. Dam ini nanti fungsinya untuk menahan debit aliran air agar tidak langsung turun ke daerah bawah.
“Dam diatas untuk mereduksi energi. Sehingga kemudian perkiraan run off yang sampai ke bawah dapat kita redam,” kata dia.
Bahkan pihaknya telah menyusun detail engineering design (DED) untuk membuat dam di Ondorante. Namun, pembangunan ini menelan biaya yang cukup besar.
Iswar yakin, pembangunan dam Ondo Rante dapat mengurangi dampak banjir. Lantaran akan menahan debit air yang cukup besar dari atas.
“Kami berupaya untuk menyampaikan kepada pemerintah provinsi maupun pusat, dalam hal ini Kementerian PUPR. Untuk mungkin bisa memberikan bantuan pembuatan dam Ondorante,” tandasnya.