LENTERAJATENG, SEMARANG – Dua balita di Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, dirujuk ke rumah sakit Panti Wiloso dr Cipto. Kedua balita itu mengalami muntah parah, sehingga posko kesehatan setempat tak mampu menanganinya.
Kepala Pukesmas Kecamatan Gayamsari Semarang, Yuni Susanti, mengatakan ada dua balita yang mengalami penyakit serius akibat banjir yang melanda Kota Semarang. Balita tersebut yakni warga Kelurahan Tambak Rejo dan Kelurahan Kaligawe.
“Ada dua kalau temuan penyakit serius, dan itu semua menyerang balita. Temuan pertama Minggu (31/12/2023), kedua Senin (1/1/2023),” kata Yuni pada Rabu (4/1/2023).
Yuni menerangkan, kedua balita itu mengalami gejalan dan penyakit serupa. Yakni diawali dari demam, berkuranganya nafsu makan, dan akhirnya mengalami muntah-muntah.
“Awalnya panas, dikasih obat hari pertama, tapi enggak turun. Kemudia enggak bisa makan dan minum. Akhirnya muntah-muntah. Jadi kami merujuk ke rumah sakit,” terangnya.
Kendati dirujuk rumah sakit, lanjut Yuni, saat ini kondisi kedua balita tersebut telah membaik. Rumah sakit telah memberikan infus dan obat penurun demam yang telah dibutuhkan.
“Sudah membaik ini, karena yang dibutuhkan kan cairan infus sama penurun panas yang dimasukan lewat dubur. Soalnya kalau tablet sama sirop tidak bisa. Nah obat yang dimasukan lewat dubur itu yang posko kesehatan dan kami belum tersedia. Makanya kita rujuk ke rumau sakit,” sambungnya.
Jaga Kondisi Kesehatan, Dua Balita di Gayamsari Dirujuk ke Rumah Sakit
Yuni pun mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kondisi kesehatan dengan menjaga pola hidup sehat dan makan teratur di tengah bencana banjir. Khususnya menjaga anggota keluarga yang masih anak-anak atau balita.
“Bencana memang enggak bisa dihindari. Tapi kami mengimbau, kalau anak-anak masih minum ASI (air susu ibu), harus dilanjutkan, susu formula juga semisal enggak ASI. Kemudian anak-anak perutnya nggak boleh kosong. Harus tetap kemasukan meski sedikit, jangan sampai telat meski pun mulai timbul penurunan nafsu makan,” pintanya.
Yuni juga menambahkan bila masyarakat mulai mengalami gejala seperti demam, batut, pilik dan sebagainya agar segera bisa periksa. Tunjuanya, agar tidak ada kejadian telat diagnosa.
“Kalau ada keluhan segera bawa pengobatan pertama (posko kesehatan), tim kami akan mengecek nanti di sana. Memberikan obat-obatan dan pertolongan pertama. Atau bisa juga kontak aparat setempat, akam ada tim kesehatan yany siap visitor. Intinya jangan sampai terlambat, jaga pola hidup bersih dan makan teratur,” imbuhnya.
Sekadar informasi, posko kesehatan Kecamatan Gayamsari sudah berdiri sejak Senin (2/1/2023) lalu dan terbagi di tiga titik kelurayan, yakni di Kelurahan Tambak Rejo, Kelurahan Kaligawe dan Kelurahan Sawah Besar. Sedangkan untuk obat paling sering diburu, yakni obat salep, vitamin, penurun panas dan obat batuk.
“Paling sulit aksesnya Tambak Rejo. Paling banyak yang menyambangi Sawah Besar, bisa sampai 70 orang tiap hari,” tutupnya.