tLenteraJateng, SEMARANG – Pemprov Jateng mesti membayar iuran ke BPJS senilai Rp 420 miliar, uang yang mengambil dari APBD tersebut tersedot dalam setahun. Iuran BPJS Kesehatan yang Pemprov Jateng bayar, Itu merupakan biaya sharing 20 persen untuk pembiayaan kesehatan masyarakatnya.
Biaya itu untuk pengobatan atau bersifat kuratif bagi masyarakat Jateng yang sakit dan periksa atau berobat. Padahal, jika nominal itu untuk kegiatan yang bersifat promotif atau pencegahan, maka imbasnya cukup luar biasa.
Anggota Komisi E DPRD Jateng Yudi Indras Wiendarto menyampaikan salah satu penyebab penyakit adalah pola hidup yang tidak tepat. Minim olahraga dan mengonsumsi makanan-makanan siap saji juga sangat berpengaruh.
“Penyebab penyakit itu sebabkan adanya perubahan pola perilaku masyarakat dan termasuk pola konsumsinya. Dan Gowes ini untuk sosialisasi budaya hidup sehat pada masyarakat,” kata Yudi Indras Wiendarto usai kegiatan Gowes bersama komunitas sepeda, Selasa (21/6/2022).
Sekretaris Daerah (Sekda) Jateng Sumarno melepas kegiatan gowes tersebut.
Menurutnya, terjadi pergeseran pola penyakit yang ada di masyarakat. Jika sebelum 2000 kecenderungan penyakit yang menyerang adalah penyakit menular karena infeksi maka setelah itu berubah menjadi penyakit degeneratif dan katastropik.
Penyakit degeneratif adalah penyakit yang merusak jaringan tubuh dan tak bisa perbaiki. Sementara katastropik adalah penyakit berbiaya tinggi. Seperti penyakit stroke, ginjal, jantung, dan hipertensi.
Sementara penyakit sebelum 2000 biasanya berupa karena infeksi, lingkungan kotor, kurang gizi. Sementara saat ini makan makanan kalori tinggi tapi kalori yang dikeluarkan tak seimbang. Maka kalori menumpuk menjadi lemak.
Faktor lain yang juga mesti waspadai adalah kemudahan teknologi. Ketersediaan fasilitas pendukung, menjadikan masyarakat malas beraktivitas fisik.
Jika dulu ingin mengganti saluran televisi saja harus jalan beberapa langkah mendekat televisi untuk memencet tombol, saat ini cukup menggunakan remote. Jika sebelumnya membeli makanan harus datang langsung, kini bisa memesan melalui layanan online.
Hal itu semakin menurunkan aktivitas fisik seseorang dan menjadikan kalori terus menumpuk.
“Kegiatan gowes ini, untuk menyosialisasikan pola hidup sehat pada masyarakat,” lanjut Politikus Partai Gerindra tersebut.
Ini Kata Sekda Soal APBD Jateng yang Tersedot Iuran BPJS
Sekda Jateng Sumarno mengungkapkan, jika anggaran Rp 420 miliar itu untuk kegiatan pencegahan penyakit maka ia yakini akan berdampak besar.
Ia juga mengkritik masyarakat yang terlalu terlalu fokus pada penyembuhan dan bukan menerapkan pola hidup sehat untuk diri dan keluarganya.
“Sepertinya kurang memperhatikan pencegahan penyakit atau jaga kesehatan. Sedikit-sedikit ke rumah sakit, mungkin karena gratis. Padahal mencegah penyakit itu lebih baik dari mengobati,” kata Sumarno.
Kegiatan gowes bersama Komunitas Sepeda Ubur-Ubur tersebut diikuti sejumlah PNS Pemprov Jateng dan DPRD Jateng. Kegiatan dari 18-19 Juni 2022. Start di Semarang menuju Pantai Klayar Pacitan Jatim.
Di sela-sela kegiatan, komunitas sepeda juga menyerahkan bantuan sosial pada pelaku UMKM di Boyolali.