LenteraJateng, SEMARANG – Wali Kota Semarang ingatkan soal gotong royong dalam momen Hari Lahir Pancasila yang jatuh pada 1 Juni. Gotong royong merupakan bentuk aktualisasi nilai Pancasila yang mudah melakukannya dalam kehidupan sehari-hari.
Hal ini sejalan dengan pesan Presiden Joko Widodo, bahwa Soekarno telah mewariskan Pancasila bagi bangsa dan negara Indonesia. Presiden juga mengajak kepada seluruh masyarakat untuk bersama-sama membumikan Pancasila dan mengaktualisasikan nilai-nilai luhur Pancasila dalam berkehidupan.
Hendi, sapaan akrab Wali Kota Semarang itu juga mengajak seluruh warga Kota Semarang untuk bergotong royong agar dapat menjadikan masyarakat mampu menghadapi krisis. Tentunya agar lebih berperikemanusiaan dan berkeadilan.
“Gotong royong inilah yang kita harus terus lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan gotong royong ini kalau di Semarang turunannya adalah Bergerak Bersama,” terang Hendi, pada peringatan Hari Lahir Pancasila, Rabu (1/6/2022).
Beberapa wujud gotong royong sudah masyarakat lakukan untuk membangun Kota Semarang. Seperti saat penanganan tanggul jebol pada 23 Mei 2022 lalu.
“Karena air laut tinggi, kemudian mengakibatkan tanggul jebol. Lalu seluruh elemen bersama-sama mengevakuasi warga dan mendatangi masyarakat serta menyediakan dapur umum,” lanjutnya.
Dalam momentum Hari Lahir Pancasila ini, menurut Hendi, juga sebagai ajang introspeksi dan evaluasi untuk lebih mencintai bangsanya sendiri.
“Kita juga harus yakin karena kita sebagai warga bangsa yang tinggal di Indonesia nggak boleh lagi membedakan etnis, budaya, agama karena itu adalah kekuatan bangsa,” tuturnya.
Ia menegaskan, seharusnya tidak ada lagi suara-suara yang mau menggantikan ideologi negara yang sudah ada. Rumusan soal ideologi bangsa ini sudah disusun oleh para pemimpin bangsa terdahulu.
Sebagai penutup, Hendi juga berpesan khusunya kepada para pelajar atau para siswa sekolah yang akhir-akhir ini terlibat konflik atau tawuran.
“Nilai implementasi Pancasila antara lainnya harus tolong-menolong, tenggang rasa, menjaga persatuan dan kesatuan,” tutup Hendi.
Editor: Puthut Ami Luhur