LENTERAJATENG, TEMANGGUNG – Ribuan warga terlihat memadati area lapangan Kledung, Temanggung pada Sabtu (22/7/2023). Masyarakat yang berasal dari 13 desa di kaki Gunung Sindoro dan Sumbing itu, hendak melaksanakan tradisi Ruwat Rigen.
Tradisi Ruwat Rigen dengan membersihkan rigen atau tatakan bambu yang digunakan untuk menjemur tembakau. (LENTERAJATENG/MARISKA BUNGA)
Tradisi Ruwat Rigen menjadi ritual tahunan yang dilakukan di Kecamatan Kledung, Temanggung untuk menandai dimulainya masa panen tembakau. Sebanyak 13 desa beserta para warganya akan turut berpartisipasi memeriahkan acara tersebut.
Sebagai daerah penghasil tembakau, ritual ini erat dengan kehidupan masyarakat setempat. Bahkan sejak awal masa tanam tembakau juga dilakukan ritual serupa.
Sebelum dimulai, berlangsung pawai budaya dari 13 desa yang ada di Kledung. Rombongan dipimpin oleh masing-masing kepala desa beserta warganya yang memikul rigen atau tatakan bambu yang biasanya digunakan untuk menjemur tembakau.
Pawai rombongan desa yang ada di kecamatan Kledung sebelum prosesi Ruwat Rigen dimulai. (LENTERAJATENG/MARISKA BUNGA)
Ritual Ruwat Rigen ini dimulai dengan menuangkan air dari 13 sumber mata air yang ada di masing-masing desa. Adapun 13 desa tersebut adalah Desa Kledung, Kalirejo, Paponan, Jeketro, Kwadungan Gunung, dan Kwadungan Jurang. Kemudian Desa Tlahab, Petarangan, Canggal, Jambu, Kruwisan, Batursari, Tuksari.
Selanjutnya para kepala desa, jajaran kecamatan, dan Forkompimda Temanggung secara bergantian membersihkan rigen dengan sapu.
Selain rigen, peralatan yang tidak kalah penting yakni alat potong atau ‘cacak’ juga dilakukan pembasuhan menggunakan air dari 13 desa tadi.
Membasuh cacak atau alat potong tembakau dalam rangkaian Tradisi Ruwat Rigen. (LENTERAJATENG/MARISKA BUNGA)
Ketua panitia Bashori Setiawan menuturkan, Ruwat Rigen adalah salah satu tradisi khususnya bagi orang-orang yang bergelut dengan pertembakauan.
“Tujuan kami meruwat rigen adalah pertama kali sebelum panen raya para petani semuanya membersihkan rigen. Disamping itu, untuk menghindarkan dari sesuatu yang tidak diinginkan,” kata Bashori.