LENTERAJATENG, SEMARANG – Soegijapranata Catholic University (SCU) pada September 2023 mewisuda 789 mahasiswanya, dengan mengusung Tema Indonesia Timur. Lalu, apa alasan Unika Soegijapranata mewisuda mahasiswanya dengan Tema Indonesia Timur.
Alasan pertama, menurut Rektor SCU Dr Ferdinandus Hindiarto adalah, ingin menonjolkan sisi lain yang dimiliki Unika Soegijapranata sebagai kampus keberagaman. Selain, ada sekitar 11,14 persen mahasiswa baru SCU tahun akademik 2023/2024 yang berasal dari daerah Indonesia Timur.
Mahasiswa yang berasal dari daerah Indonesia Timur antara lain, dari Maluku, Makassar, Manado, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Papua.
Berikutnya adanya fakta, banyaknya penelitian yang dilakukan Unika Soegijapranata di wilayah Indonesia Timur. Beberapa di antaranya adalah, kajian tentang keberagaman beragama di Manado, Kupang, dan Ambon yang dilakukan Maret hingga Agustus lalu.
SCU juga melakukan beberapa pengabdian Masyarakat di bagian Indonesia Timur, Makassar, Maluku, Taniba dan Merauke. Bahkan di antara daerah-daerah itu, sudah menandatangani perjanjian kerjasama dengan Unika Soegijapranata.
Tema ini juga diangkat sebagai bentuk SCU dalam memberikan wadah bagi mahasiswanya yang berasal dari Indonesia Timur. Satu di antaranya, adanya komunitas mahasiswa SCU dari NTT, Pondok Mantta.
Komunitas ini merupakan wadah yang diberikan SCU kepada mahasiswa guna mengembangkan diri, sekaligus memperkenalkan serta melestarikan budayanya dengan melibatkan para dosen.
Pada Wisuda Periode III Tahun 2023, mahasiswa yang diwisuda dari 1 program doktor, 8 program magister, 1 program profesi, 14 program sarjana, dan 1 program diploma. Prosesi wisuda, terbagi menjadi 4 sesi selama 2 hari, pada Jumat (15/9/2023) hingga Sabtu (16/9/2023). Semuanya dilaksanakan di Auditorium Gedung Albertus, Kampus 1 SCU Bendan.
Percepat Waktu Tunggu Wisudawan
Menurut Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni SCU Dr Berta Bekti Retnawati, terus mempercepat waktu tunggu wisudawan sampai mendapat pekerjaan. Ia melanjutkan, jika dari data wisuda periode lalu waktu tunggunya rata-rata hanya 1,6 tahun.
Wisudawan SCU yang sudah mendapat tempat pekerjaan sebelum diwisuda Petrus Aryanto Rambing. Ia diterima bekerja, di sebuah perusahaan konsultan desain dan arsitektur di Jakarta.
Lainnya, Laurel Lia Nola Prameswari dari Prodi Rekayasa, Infrastruktur, dan Lingkungan (RIL) juga sudah diterima bekerja di salah satu perusahaan pertambangan di Balikpapan.