LENTERAJATENG, SEMARANG – Mempersiapkan mahasiswa sebagai pemimpin di tengah-tengah masyarakat, ketika nanti menghadapi dunia nyata menjadi perhatian Soegijapranata Catholic University (SCU). Satu caranya dengan lebih banyak melibatkan mahasiswa, dalam kegiatan-kegiatan kampus.
Rektor Unika Soegijapranata Dr Ferdinandus Hindiarto SPsi MSi menyatakan, pada Pembekalan Terpadu Mahasiswa Baru (PTMB) banyak melibatkan mahasiswa. Mulai dari kepanitiaan, sampai dengan pendampingan kepada mahasiswa baru pada masa pengenalan kampus ini.
“Dosen hanya terlibat sebagai narasumber, untuk tahun ini memang sengaja kami pangkas banyak. Semua dari perencanaan sampai pelaksanaan di lapangan dilakukan oleh mahasiswa,” kata Dr Ferdi, sapaan akrab Rektor SCU, Senin (28/8/2023).
Pelaksanaan PTMB, mulai dari Selasa (29/8/2023) sampai dengan Sabtu (2/9/2023) dengan berbagai kegiatan yang positif. Mulai dari pengenalan kampus, sampai dengan mengajak mahasiswa mencegah pelecehan seksual.
Menurut Dr Ferdi, pelibatan besar mahasiswa dalam kegiatan PTMB juga untuk memberikan ruang dan kesempatan bagi mereka untuk bertumbuh. Output atau lulusan dari SCU menurutnya, tidak hanya unggul secara akademis tetapi juga kemampuan non akademisnya.
Selain, ia juga ingin mengajak mahasiswa baru adaptif dan inovatif sama dengan tema tahun ini. Adaptif, adalah bagaimana mengajak mahasiswa beradaptasi dengan cepat dari bangku sekolah ke kuliah.
Sedangkan inovatif, adalah mengajak mereka kreatif dan banyak mencari alternatif solusi pemecahan masalah.
Kepala Lembaga Pengembangan Mahasiswa dan Alumno (LPMA) Dr Siswanto MSi Psikolog menyatakan, pengurangan keterlibatan dosen juga pada acara dan materi PTMB. Mahasiswa yang terlibat, juga akan banyak mengisi acara serta materi kegiatan tahunan tersebut.
“Kami ingin mahasiswa di SCU berproses menjadi pemimpin, Hoi Aristoi,” tambah Ketua PTMB 2023 itu.
Wakil Ketua PTMB The, Michell Adiputra Wijaya menyatakan, selain mengajak mahasiswa baru cepat beradaptasi terhadap perubahan dari sekolah ke kuliah. Mahasiswa baru juga diajak cepat beradaptasi dari online ke offline.
“Kami beri ketrampilan kepada mahasiswa baru menolak sesuatu yang tidak sesuai dengan dunia pendidikan dengan sopan, terutama untuk mencegah pelecehan seksual,” tuturnya.