LenteraJateng, SEMARANG – Mahasiswa Prodi (Program Studi) Sistem Informasi Unika Soegijapranata Semarang, luncurkan lima buku, pada Selasa (26/4/2022) lalu. Seluruh mahasiswa yang terlibat dalam penulisan dan penyusunan kelima buku tersebut mengaku, ini adalah pengalaman kali pertama mereka.
Oktavius Theo Andreas Riyadi, penyusun buku “Teknologi Keuangan Anak Muda” mengaku, baru kali ini menulis dan menyusun buku. Menurutnya, alasan terbesanya mengapa menyusun buku tersebut karena perkembangan teknologi informasi di bidang keuangan berkembang begitu cepat.
Saat ini banyak aplikasi-aplikasi perbankan, untuk memudahkan pengguna bertransaksi. Selain aplikasi, ada juga perbankan yang hanya menggunakan plaform berbasis teknologi informasi. Tidak hanya aplikasi perbankan, tetapi juga aplikasi dompet digital juga semakin banyak pilihannya.
Selain, aplikasi investasi dan pinjaman juga memanfaatkan teknologi informasi atau mengenalnya sebagai Pinjaman Online (Pinjol). Ada berbagai aplikasi investasi, dari saham, obligasi sampai dengan crypto. Sisi lain, masyarakat terutama anak muda belum teredukasi dengan baik mengenai transaksi menggunakan teknologi informasi.
“Melalui buku ini kami ingin berbagi pengetahuan, pengalaman, resiko dan informasi mengenai aplikasi-aplikasi financial technology yang berkembang,” kata Theo, sapaan akrab mahasiswa Unika Soegijapranata tersebut.
Ia berharap, melalui buku tersebut bisa berbagi dengan banyak orang. Buku yang ia tulis bersama delapan mahasiswa lainnya, mengenai sejarah, latar belakang, plus minus aplikasi tersebut dan tutorial penggunaannya. Masing-masing mahasiswa, menulis satu pokok bahasan yang benar-benar mereka kuasai.
Sementara Gabriella Alicia, yang menyusun buku “Praktek Pemrograman C++ dan Phyton” mengatakan, C++ adalah salah satu bahasa pemrograman paling dasar. Sedangkan Phyton merupakan bahasa pemrograman lebih lanjut dan sudah ringkas.
Tujuan menyusun buku ini adalah, untuk menunjukkan kepada orang awam yang akan belajar pemrograman bukan hal yang sulit. Menurutnya di dalam buku, selain memperlihatkan contoh-contoh juga ada cara pengerjaannya.
Cia panggilan akrabnya, menyusun buku tersebut bersama delapan mahasiswa lainnya. Ia berharap, buku yang ia susun dapat bermanfaat bagi remaja atau pemula yang tertarik mempelajari bahasa pemrograman.
“Bahasa pemrograman ini merupakan dasar web develop dan big data,” tambahnya.
Dari Pengalaman Pribadi, Mahasiswa Sistem Informasi Unika Soegijapranata Luncurkan Lima Buku
Penyusun buku “Akhirnya Kuliah Tatap Muka”, Aurellia Divosa Adisti mengaku, buku yang ia susun, lebih pada pengalaman pribadi masing-masing penulis. Mereka berbagi mengenai pengalaman, selama kuliah daring sampai akhirnya tatap muka.
“Selain pengalaman, kami juga membagikan kiat-kiat kuliah tatap muka,” kata Divosa.
Alasan menyusun buku ini, selama ini banyak teman-teman sebayanya yang takut, khawatir dan belum siap mengikuti pembelajaran tatap muka. Tetapi ada juga yang mager (malas gerak), karena sudah terbiasa kuliah daring.
Ia berharap, buku ini bisa menjadi motivasi kepada generasi pandemi untuk bergairah kembali mengikuti kebiasaan lama, tatap muka. “Kalau saya sih bosan pembelajaran daring,” tambahnya.
Dosen Pengampu Mata Kuliah Penulisan Kreatif Prodi Sistem Informasi Unika Soegijapranata Ridwan Sanjaya menyatakan, penyusunan buku ini agar mahasiswa terpacu untuk menulis. Mereka sambungnya, juga bisa berbagi melalui buku-buku tersebut.
“Buku ini dapat download secara gratis melalui Google Book,” tambahnya.
Selain tiga buku di atas, ada dua buku lain, yaitu “Ketika Pandemi Menjadi Endemi” dan “Programmer Tanpa Coding”.
Pihaknya memang sengaja tidak mencetak buku tersebut, karena lebih praktis dalam bentuk elektronik dan jangkauannya lebih luas karena dirilis oleh Google.