LenteraJateng, SEMARANG – Satria (Satuan Relawan Indonesia Raya) Kota Semarang selenggarakan festival musik pada 5-6 Februari 2022 di Lot 28. Acara yang diikuti puluhan grup band itu juga menampilkan tarian khas daerah.
Ketua Satria Kota Semarang Rayhan Dhany Rahardhian menyebut, dengan mengusung tema Music for Humanity, festival itu juga untuk penggalangan dana musibah kebakaran Sorong Papua.
“Satria Music Fest ini tujuannya memberikan wadah untuk musisi muda Kota Semarang. Agar dapat kembali tampil pada acara offline,” tutur Rayhan.
Ia menambahkan, acara yang ia prakarsai sekaligus sebagai peringatan ulang tahun Partai Gerindra yang ke-14.
“Ada dua puluh empat pengisi acara dan tiga tarian khas daerah, ada Tari Saman, Tari Denok Semarangan, sama Tari Geyol Denok,” imbuh Rayhan.
Ia pun berharap, musisi dapat terus berkarya dan menghibur masyarakat meski masih di tengah pandemi. Juga memajukan industri musik Indonesia, khususnya Kota Semarang.
“Untuk kedepannya acara seperti ini akan menjadi agenda tahunan Satria. Lokasinya pun nanti bisa berbeda-beda,” lanjut dia.
Sementara, Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah, Abdul Wachid mengatakan, Satria Music Fest sebagai ajang bagi pelaku seni untuk kembali naik panggung setelah vakum akibat pandemi.
“Festival musik ini adalah dunianya generasi milenial. Harus tau juga politik itu penting karena semua kebijakan ada pada legislatif. Anak-anak muda harus kreatif menyambut ini,” uajr Wachid.
Wakil Ketua DPD Gerindra Jawa Tengah Yudi Indras Wiendarto menuturkan, festival ini sebagai pemacu generasi muda untuk menjaga semangat dan kreatifitas dalam bermusik.
“Menggarap musik musti dengan kreatif,” tuturnya. Pria yang juga Ketua Forum Komunikasi Musik Kota Semarang itu juga berpesan, menggarap musik harus bermanfaat bagi banyak orang.
Kegiatan yang juga dihadiri Ketua Satria Jawa Tengah Heri Pudyatmoko itu, berhasil mengumpulkan donasi sekitar Rp 20 juta.
Adapun pengisi acara antara lain Soulgroove, Skubidu Kids, Pentakustik, 23Kuartet, Ecoustic, dan puluhan pengisi lainnya.
Editor: Puthut Ami Luhur