LenteraJateng, SALATIGA – Kota Salatiga dapat 100 dosis vaksin darurat untuk cegah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak. Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kota Salatiga Henni Mulyani mengatakan, jumlah ini akan bertambah lagi sebanyak 5.500 dosis.
“Salatiga mendapat 1 botol untuk 100 ekor atau 100 kali suntik. 1 kali suntiknya 2 mili liter. Suntikan itu diberikan ke sapi sehat. Sebab sesuai SOP-nya, ternak yang mendapatkan vaksinasi harus ternak sehat. Oleh karenanya kita memilih Kecamatan Tingkir yang memang masih hijau, masih bersih,” kata Henny, Jumat (24/6/2022) di sela-sela vaksinasi PMK untuk ternak.
Henny menambahkan, nantinya Salatiga akan kembali mendapat vaksin untuk PMK sebanyak 55 botol untuk 5.500 ekor ternak. Vaksin itu akan disuntikkan secepatnya ke hewan ternak.
Berdasarkan data yang ia miliki, tercatat 586 ekor hewan ternak di Salatiga yang kena. Dari jumlah itu, delapan ekor mati yang terdiri dari dua induk, satu jantan, dan lima anakan atau pedhet.
“Penanganannya yang sakit otomatis harus kami obati karena tidak bisa di vaksin. Ketika pengobatan, maka itu menjadi tanggung jawab kabupaten/kota karena provinsi maupun pusat untuk pengobatan, sifatnya stimulan,” terangnya.
Luncurkan Mobil URC, Salatiga Dapat 100 Dosis Vaksin Darurat
Hari ini, pihaknya juga meluncurkan mobil Unit Reaksi Cepat. Pihaknya berharap, warga yang mengenali mobil URC akan melaporkan ke petugas perihal ternaknya yang mengalami PMK.
Sementara, Pj Wali Kota Salatiga Sinoeng N Rachmadi mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo atas alokasi vaksin untuk ternak ke Kota Salatiga.
Sebelumnya, Pemprov Jateng menerima 1.500 dosis vaksin PMK untuk segera tersuntik mulai Kamis (23/6/2022). Kemudian saat ini telah tiba tambahan sebanyak 75.500 dosis vaksin PMK yang disimpan pada fasilitas cold storage Disnakeswan Jateng.
Puluhan ribu dosis vaksin ini akan segera terdistribusi ke seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Adapun, dari 1.500 dosis vaksin yang telah datang terlebih dahulu ada delapan daerah yang telah mendapatkan alokasi. Yaitu Boyolali 400 dosis, Kabupaten Semarang 300 dosis, Klaten 200 dosis, Sukoharjo 200 dosis, Salatiga 100 dosis, Kabupaten Magelang 100 dosis, Kota Semarang 100 dosis dan Wonosobo 100 dosis.