LenteraJateng, JAKARTA – PUPR Dukung DPSP (Destinasi Pariwisata Super Prioritas) Borobudur dengan mempercepat pembangunan infrastruktur di Bandara YIA (Yogyakarta International Airport) di Kulonprogo DIY.
Infrastruktur yang sedang dikejar pembangunannya, adalah pengendali banjir bandara tersebut. Bagi Kementerian PUPR pengendali banjir penting untuk dukung DPSP Borobudur, agar tidak terjadi keterlambatan pesawat saat hujan.
Dukungan infrastruktur dilakukan secara terpadu, mulai dari perbaikan/normalisasi badan dan peningkatan kapasitas sungai. Pembangunan sistem drainase, hingga bangunan penahan/pengaman daerah aliran sungai (DAS) Bogowonto.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, perubahan iklim menjadi tantangan dalam pengelolaan sumber daya air di Indonesia. Pergeseran dan perubahan masa musim hujan dan kemarau. Serta pola hujan dengan durasi pendek namun intensitasnya tinggi kerap mengakibatkan banjir.
“Upaya penanggulangan bencana, termasuk banjir merupakan tanggung jawab kita bersama. Kementerian PUPR berperan dalam masalah infrastruktur,” kata Menteri Basuki.
Risiko banjir di Bandara YIA karena kapasitas saluran drainase di sekitar, tidak mampu menampung debit banjir Sungai Bogowonto dan Serang. Ada dua langkah penanganan Kementerian PUPR, yakni pembangunan sistem drainase dan pengendalian debit sungai.
Empat paket pengerjaan untuk pembangunan konstruksi prasarana pengendali banjir Bandara YIA. Pengerjaan mulai September 2020 dan targetnya selesai pertengahan 2023.
Adapun empat paket pengerjaan tersebut antara lain, pertama, pembangunan pengaman muara Sungai Bogowonto sisi barat. Saat ini progres konstruksi sudah mencapai 50,27 persen.
Paket kedua, yakni pembangunan pengaman muara Sungai Bogowonto sisi timur. Sedangkan progres pekerjaannya saat sudah mencapai 53,77 persen.
Selanjutnya paket ketiga, yakni pembangunan prasarana pengendali banjir Sungai Bogowonto beserta anak sungainya. Sampai saat ini progres pekerjaan fisik paket ini mencapai 47,36 persen.
Terakhir paket keempat, yakni pembangunan prasarana pengendali banjir Sungai Serang. Progresnya mencapai 49,70 persen.