LENTERAJATENG, SEMARANG – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana meminta Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) ikut menyosialisasikan pemilu damai kepada buruh. Ia berpesan, Jangan sampai para buruh tersulut emosinya, saat suasana memanas.
“Pengusaha ini anak buahnya kan banyak. Jadi harus bisa menyosialisasikan pemilu damai. Jangan mudah diprovokasi, karena pada tahun politik berbagai cara digunakan untuk mendapatkan simpatisan,” kata Nana saat berdialog dengan DPP Apindo Jateng di ruang kerjanya, Rabu (1/11/2023).
Menurut Nana, hoaks hingga ujaran kebencian berpotensi terjadi pada perhelatan Pemilu. Infomasi itu berpotensi juga sampai ke para pekerja. Karenanya, Nana berharap kepada seluruh masyarakat, untuk tidak percaya atas berita-berita yang belum terkonfirmasi kebenarannya.
“Jangan langsung menerima begitu saja, harus membandingkan beberapa sumber. Pada Pemilu nanti kita semua punya hak memilih, maka pilihlah sesuai dengan hati nurani,” kata Nana.
Ia menambahkan, potensi investasi masuk ke Jawa Tengah sangat besar. Maka, kesuksesan Pemilu 2024 mendatang juga menjadi tolok ukur stabilitas dan kondusivitas di Jawa Tengah, termasuk dalam iklim investasi dan pertumbuhan ekonomi.
Oleh karena itu masih kata Nana, selain menjaga kondusivitas selama Pemilu, persiapan untuk menyambut masuknya investor itu juga terus diupayakan. Di antaranya menyiapkan sumber daya manusia yang siap dengan kebutuhan industri.
“Pendidikan vokasi itu menjadi salah satu prioritas kami. Maka, harus siapkan tenaga kerja yang siap memenuhi kebutuhan industri,” tutur Nana.
Masuknya investor atau perusahaan itu diharapkan dapat memberikan bantuan, untuk bersama-sama menyelesaikan permasalahan di masyarakat.
“Pemda tidak bisa berjalan sendiri untuk melakukan itu. CSR atau hibah dari perusahaan sangat membantu,” kata Nana.
Ketua DPP Apindo Jateng Frans Kongi mengatakan, dalam menghadapi tahun politik, pihaknya berkomitmen untuk ikut mewujudkan pemilu damai di Jawa Tengah.
Ia secara tegas melarang adanya kampanye di dalam perusahaan, agar produktivitas perusahaan tetap terjaga.
“Apindo tetap netral, di dalam perusahaan tidak boleh ada kampanye, sehingga kerukunan terjaga dan produktivitas perusahaan terjaga,” tutur Frans.
Ia juga menegaskan kembali komitmen pengusaha, dalam ikut serta mengentaskan kemiskinan, stunting, dan mempersiapkan tenaga kerja agar lebih siap. Apalagi selama ini kerja sama Apindo dengan Pemprov Jateng sudah terjalin baik.
“Kami berkomitmen bisa kerja sama ke depan, terutama masalah stunting. Bagaimana kami bisa berpartisipasi,” tuturnya.