LENTERAJATENG, KARANGANYAR – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng bersama berbagai pihak terkait berupaya mempersiapkan pelaksanaan mudik Lebaran 2023 agar berjalan aman dan lancar. Terlebih Jateng, menjadi satu daerah dengan tujuan jumlah pemudik terbesar di Indonesia, baik melewati darat, laut maupun udara.
Sekretaris Daerah (Sekda) Jateng Sumarno menjelaskan, berbagai persiapan yang harus dilakukan menjelang Lebaran. Antara lain, perbaikan jalan rusak, stok dan distribusi kebutuhan pokok masyarakat harus merata, kelancaran lalulintas pemudik dan akses di tempat-tempat wisata, serta kewaspadaan terhadap bencana alam
“Kami mengantisipasi di 2023 yang mudik pasti banyak. Dengan jumlah pemudik yang cukup besar, tentu saja kita harus mengantisipasi dari sisi lalulintas maupun kebutuhan pokok masyarakat,” kata Sumarno di Hotel Syariah, Colomadu Karanganyar saat Rakor Lintas Sektoral Persiapan Posko Terpadu Lebaran 2023, Jumat (17/3/2023).
Untuk mengantipasi ketidaknyamanan pemudik saat melintas di Jateng, perbaikan jalan rusak karena curah hujan yang tinggi terus dilakukan. Pihaknya sudah meminta Bina Marga untuk ekselerasi pemeliharaan dan pembangunan-pembangunan yang ada, terutama di jalan nasional supaya selesai sebelum Lebaran.
Persiapan lainnya sambung Sumarno, adalah persediaan dan distribusi bahan pokok masyarakat harus merata dan lancar. Kondisi bertambahnya jumlah penduduk Jateng menjadi sekitar 48 juta jiwa saat musim Lebaran, akan berdampak terhadap tingginya kebutuhan bahan pokok.
“Pasokan dan distribusi harus selalu lancar dan merata, agar tidak terjadi inflasi,” tambahnya.
Tidak kalah penting masih kata Sumarno, kewaspadaan di tempat-tempat wisata yang ada di Jateng. Karena sudah menjadi kebiasaan masyarakat, apabila telah sampai di kampung halaman dan berkumpul keluarga, kemudian akan berwisata.
“Akses dan kondisi objek wisata harus menjadi perhatian, supaya pengunjung tidak menyebabkan kemacetan lalu lintas,” tuturnya.
Ia menambahkan, pada saat masa mudik Lebaran 2023 nanti mewaspadai cuaca karena berdasarkan prakiraan BMKG, pada 2023 ini curah hujan berbeda dengan tahun sebelumnya. Pada April beberapa daerah ada yang sudah masuk musim kemarau, sehingga daerah-daerah rawan kekeringan perlu diantisipasi terkait persiapan kebutuhan air bersih.
“Selain daerah daerah rawan longsor dan banjir juga harus diwaspadai lebih awal,” tambahnya.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Perhubungan Jateng Syurya Deta Syafrie menjelaskan, beberapa isu menonjol menjelang Lebaran 2023. Dua hal di antaranya, pencabutan pemberlakuan pembatasan kegiatan nasyarakat (PPKM) dan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi di mana menunjukkan Jateng merupakan daerah tujuan terbesar Mudik Lebaran 2023.
“Cuti bersama Lebaran 2023 cukup panjang, mulai 21-26 April 2023,” tambahnya.
Syurya menambahkan, erdasarkan prakiraan BMKG bahwa cuaca ekstrem akan terjadi pada Maret, April, dan Mei. Sehingga, bagaimana mengantisipasi cuaca ekstrem, angin kencang, hujan lebat, dan curah hujan tinggi, menjadi tantangan untuk menjaga Jateng tetap kondusif.