LenteraJateng, SEMARANG – Pemerintah akan segera melaksanakan detail persiapan Pemilu dan Pilkada serentak 2024. Presiden Joko Widodo menegaskan, Pemilu tidak akan ada penundaan.
Hal itu ia sampaikan saat memimpin Rapat Persiapan Pemilu dan Pilkada Serentak 2024 bersama para menteri pada Minggu (10/4/2022). Jokowi menyebut lima poin utama terkait persiapan tersebut.
“Yang pertama, seluruh tahapan dan jadwal pelaksanaan Pemilu dan Pilkada serentak itu sudah ketetapan. Karena jelas, bahwa kita telah sepakat Pemilu tanggal 14 Februari dan Pilkada serentak di November 2024,” kata Jokowi.
Berdasarkan ketentuan undang-undang menyebut tahapan Pemilu dimulai 20 bulan sebelum hari pemungutan suara. Ini berarti, persiapan akan berlangsung sejak pertengahan Juni 2022.
“Jangan sampai ada spekulasi situasi yang beredar di masyarakat bahwa pemerintah tengah berupaya untuk melakukan penundaan Pemilu. Atau spekulasi perpanjangan jabatan Presiden dan juga yang berkaitan soal 3 periode,” tegasnya.
Kedua, Presiden akan melantik jajaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu) pada 12 April 2022 nanti. Maka perlu ada pembahasan lebih lanjut, agar persiapan Pemilu dan Pilkada serentak bisa lebih matang.
“Ketiga, payung hukum regulasi untuk Pemilu dan Pilkada serentak 2024 harus segera selesai. Saya minta Menkopolhukam komunikasi yang intens dengan DPR RI juga KPU,” terang Jokowi.
Sehingga perencanaan program dan regulasi yang ada tidak multitafsir dan menimbulkan perselisihan di lapangan.
Alokasi Penyelenggaraan dari APBN dan APBD
Selanjutnya, ia menegaskan mengenai sumber alokasi dana penyelenggara. Baik menggunaan APBN maupun APBD.
“Kemarin sudah disampaikan ke saya, bawa perkiraaan anggarannya sebesar Rp 110,4 triliun. Untuk KPU Rp 76,6 triliun dan Bawaslu Rp 33,8 triliun,” sebut Jokowi.
Terakhir, Presiden meminta untuk menyiapkan pejabat, baik Gubernur, Bupati, maupun Walikota yang masa jabatannya berakhir di 2022. Terdapat 101 daerah yang akan habis, terdiri dari 7 Gubernur, 76 Bupati, dan 18 Wali Kota.
“Saya minta seleksi figur-figur daerah dapat dilakukan dengan baik. Sehingga kita mendapatkan pejabat daerah yang capable, memiliki leadership yang kuat, dan mampu menjalankan tugas yang berat di tengah situasi ekonomi yang tidak mudah,” tukasnya.
Masyarakat Jangan Mudah Terprovokasi, Persiapan Pemilu dan Pilkada Serentak 2024
Dalam rapat persiapan pemilu tersebut, Jokowi juga menyampaikan, jangan sampai masyarakat terprovokasi kepentingan-kepentingan politik yang tidak bermanfaat.
“Kontestasi politik biasanya suhu menghangat. Itu biasa, tapi saya minta dilakukan informasi dam pendidikan politik kepada masyarakat,” jelas dia.
Ia juga meminta untuk para kontestan politik untuk tidak menyebarkan isu-isu politik identitas. Apalagi yang berbau politik SARA (suku, agama, ras dan antar golongan).
“Saya kira kita memiliki pengalaman yang tidak baik yang terjadi di pemilu-pemilu sebelumnya,” tutup Jokowi.
Editor: Puthut Ami Luhur