LenteraJateng, SEMARANG – Penumpang angkutan umum meningkat, sebagai efek dari Hari Bebas Kendaraan Pribadi, setiap Rabu selama Juli 2022. Mulai dari Wali Kota Semarang dan seluruh pegawai di lingkungan Pemkot setempat melaksanakan himbauan ini.
Meningkat drastis baik angkutan kota (angkot) maupun bus rapid transit (BRT) Trans Semarang. Penumpang angkutan umum meningkat bisa mencapai 15 – 50 persen.
Kepala Divisi Sarana dan Prasarana Trans Semarang Imam Susilo menyebutkan, penumpang BRT dalam dua pekan terakhir mengalami kenaikan. Ia melanjutkan, peningkatan penumpang terutama terjadi setiap Rabu.
“Terkait kebijakan naik transportasi umum pada setiap Rabu, memang ada kenaikan 15,27 persen dari biasanya,” kata Imam kepada LenteraJateng, pada Jumat, (15/7/2022).
Jumlah penumpang angkutan umum yang meningkat itu menurutnya, sedikit banyak dari kalangan ASN yang wajib bebas kendaraan pribadi maupun dinas setiap Rabu.
Sebagai informasi pada minggu pertama pemberlakuan kebijakan tersebut, jumlah penumpang mencapai 28.760. Kemudian pada Rabu (13/7/2022), mencapai 33.153 penumpang.
Dampak dari berlakunya Hari Bebas Kendaraan Pribadi di Kota Semarang juga dialami oleh para supir angkot. Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Semarang Bambang Pranoto mengungkapkan terdapat peningkatan penumpang yang cukup siginifikan.
“Peningkatan pendapatan dari temen temen angkot sekitar 50 persen. Semisal pendapatan mereka biasanya sekitar Rp 40 – 60 ribu, sekarang kalau pas hari Rabu bisa bawa pulang Rp 75 – 100 ribu,” jelasnya.
Kendati demikian, kenaikan pendapatan harian belum berdampak pada taksi konvensional. Mengingat angkutan online masih merajai transportasi umum saat ini.
Bambang berharap, program Hari Bebas Kendaraan Pribadi ini bisa paten dan terus meluas. Sehingga pendapatan para pelaku transportasi angkutan umum bisa meningkat.
“Untuk program tersebut, kami Organda menyambut baik. Dan semoga program setiap hari Rabu itu bisa merambah ke sekolah-sekolah,” tandasnya.