LenteraJateng, SEMARANG – Dubes Australia sangat nyaman di Kota Semarang, meskipun kunjungan kali ini sangat singkat. Dubes Penny Williams juga berharap, antara Australia dan Kota Semarang dapat terus bekerjasama di mana Kota Semarang menjadi Sistercity dengan Brisbane.
Dalam kunjungan tersebut Dubes Australia Penny mengungkapkan ketertarikannya dengan Kota Semarang dan merasa sangat nyaman. Ia berharap, akan dapat terus berkunjung ke Kota Semarang untuk memperdalam kerjasama.
“Meski kunjungan ini singkat, tetapi saya merasa sangat nyaman di Kota Semarang dan berharap berkunjung lagi bersama Konjen Australia yang berkedudukan di Surabaya,” kata Penny Wiliams, saat melakukan kunjungan delegasi ke Pemerintah Kota Semarang, Senin (14/3/2022).
Lebih lanjut, Dubes Australia tersebut secara khusus juga memiliki ketertarikan dengan Indonesia. Selain dari latar belakang pendidikannya, Bachelor of Asian Studies (Honours) dan Master of Applied Anthropology and Participatory Development, fokus pada Indonesia.
Pejabat senior di Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Pemerintah Australia itu pun mengaku juga senang backpacker keliling Indonesia.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menerima kunjungan Dubes Australia tersebut, di Balai Kota Semarang. Sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Semarang, juga turut hadir menerima kunjungan delegasi tersebut.
Dalam kunjungan pertamanya ke Kota Semarang, Penny bermaksud memperkenalkan diri sebagai Duta Besar Australia untuk Indonesia yang baru. Untuk itu ia berharap, dengan kunjungannya tersebut kerjasama antara Australia dan Kota Semarang dapat terus berlanjut, terlebih Ibukota Jateng ini merupakan Sistercity Kota Brisbane.
Wali kota Semarang Hendrar Prihadi mengucapkan berterima kasih, atas perhatian Dubes Australia dan berharap, banyak kerjasama antara kedua belah pihak. Kerjasama sambung pria yang akrab dengan sapaan Hendi, antara Australia dan Kota Semarang dapat menjadi modal pemulihan ekonomi.
“Kami tadi membahas mengenai kemungkinan produk UMKM Kota Semarang yang bisa dipasarkan di Australia. Selain, terkait pengembangan pariwisata sampai dengan investasi. Juga membahas kemungkinan transfer knowledge soal pengembangan moda transportasi massal,” tutur Hendi.
Editor: Mariska Bunga & Hendi Adisaputra