LENTERAJATENG, PURBALINGGA – Sepanjang 2013 hingga 2022, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng merevitalisasi sebanyak 79 pasar. Dari sebanyak itu, beberapa di antaranya mendapatkan bantuan dua kali, total bantuan untuk pasar ada 81 kali.
Data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah menyebutkan, dari 79 pasar itu, total nilai bantuan mencapai Rp 360.607.529.478. Bantuan tersebut mengubah pasar yang semula kumuh, kini menjadi bersih dan nyaman. Di antaranya Pasar Panican Purbalingga, dan Pasar Tambak Banyumas.
Kepala Pasar Panican Purbalingga Sardi mengatakan, pasar yang dikelolanya mendapatkan bantuan Rp 6.144.810.000 pada 2020. Bantuan itu untuk merevitalisasi pasar, mengingat kondisinya yang memprihatinkan.
“Pasar lama, dulu sangat menyedihkan, becek, bocor, dan kumuh. Setelah ada bantuan provinsi, sekarang pasar menjadi bagus. Bangunannya bagus sekali,” kata Sardi, di Purbalingga.
Dengan kondisi pasar yang telah direvitalisasi, pedagang, petugas, hingga pengunjung pun nyaman saat berada di pasar. Pengunjung dan pedagang tidak kehujanan, tak lagi kumuh, tak lagi banjir, dan tak ada kebocoran atap.
“Los Pasar menjadi lebih rapi,” tambahnya.
Kenyamanan dan keamanan pasar, juga berdampak pada meningkatnya jumlah kunjungan masyarakat. Menurut mantan petugas kebersihan pasar ini, hampir setiap hari Pasar Panican ramai dikunjungi masyarakat.
Menurutnya, dulu sebelum direvitalisasi, pasar hanya ramai saat Rabu dan Minggu.
“Ramai sekarang, kira-kira 300 orang. Dulu pisah-pisah, belum bisa menghitung,” tuturnya.
Tak hanya itu, dengan adanya bangunan yang bagus dan dilengkapi pintu gerbang yang dilengkapi petugas keamanan, membuat kondisi pasar lebih aman. Pedagang tak lagi khawatir meninggalkan barang dagangannya di pasar.
Ketua Paguyuban Pasar Panican Hamidun Nur Muhadi mengatakan, kondisi pasar yang sekarang memang membuat pengunjung merasa lebih nyaman. Sehingga mereka tak malas untuk pergi belanja.
“Dulu dengan kondisi pasar yang kumuh, becek, pengunjung tidak nyaman sehingga malas datang ke pasar,” tuturnya.
Para pedagang seperti dirinya juga merasa senang dengan kondisi pasar yang telah rapi pascarevitalisasi. Hal itu juga tak lepas dari kondisi pasar yang aman dengan penjagaan 24 jam. Pedagang tak lagi khawatir kehilangan barangnya, misalnya alat timbangan.
Dari catatan paguyuban pedagang Pasar Panican, terdapat sekitar 267 orang pedagang yang berjualan. Sedangkan jumlah kios di Pasar Panican terdapat sekitar 103 unit.
Pedagang Pasar Panican Amanah mengaku, senang karena pasar menjadi lebih baik kondisinya setelah direvitalisasi. Ia tidak lagi khawatir dagangannya akan kotor, sebab los yang ada lebih bersih dan lantainya pun telah beralas keramik.
“Terima kasih, Pemprov Jateng pasar sudah dibangun, pedagang senang,” saat ditemui di lapaknya.
Pengunjung Pasar Panican Prima Widya Dara menceritakan, pengalamannya saat berbelanja di Pasar Panican sebelum direvitalisasi. Warga Panican ini mengaku pernah terpeleset karena lantai pasar yang licin.
“Kalau sekarang, lebih nyaman dan tiap hari ke pasar. Dulu seminggu sekali,” kata Dara.
Pasar Tambak Kini Rapi dan Bersih
Kepala Bidang Pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan Banyumas Sarikin menjelaskan, Pasar Tambak mendapatkan bantuan Pemprov Jateng sesuai pagu Rp 8 miliar. Dengan nilai yang terealiasi Rp 7.837.517.000.
“Sekarang Alhamdulilah lebih luas, parkir luas, ada fasilitas musala, dan fasilitas lain,” kata Sarikin di Pasar Tambak.
Bantuan Pemprov Jateng tersebut, untuk mengembangkan pasar di bagian depan dalam bentuk rest area serta kios sebanyak 47 unit. Sedangkan pasar bagian belakang, dibangun dari anggaran pemerintah daerah setempat.
Ketua Paguyuban Rest Area Pasar Tambak Akhmad Qom Huda berharap perekonomian pedagang akan meningkat.
“Kami mohon semua pihak, dinas terkait untuk bisa ikut mengembangkan rest area yang berada di Pasar Tambak. Pedagang sangat senang sekali karena sudah rapi, bersih, diharapkan ke depan lebih baik lagi,” tuturnya.
Pedagang Pasar Tambak Eni menuturkan, saat ini kondisi Pasar Tambak lebih tertata. Yang lebih penting lagi, saat ini Pasar Tambak, lebih bersih dan rapi.
“Sekarang jadi bersih jadi ramai, dulu semrawut, banyak becak, banyak motor di depan jadi tidak teratur,” kata penjual sate bebek khas Banyumas ini.