LenteraJateng, SEMARANG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng berikan bantuan ke daerah – daerah yang terdeteksi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Bantuan tersebut mulai dari pendampingan pada peternak hingga obat – obatan.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat meninjau kelompok Ternak Muda Mandiri di Kandri Gunungpati Semarang menyampaikan saat ini PMK terdeteksi di 13 daerahnya dan 48 ekor hewan ternak terkonfirmasi positif PMK.
“Semua sekarang kita minta untuk siaga tapi nggak perlu panik, karena ya alhamdulillah masih terkendali tapi kita tidak boleh lengah,” ujar Ganjar panggilan akrab Gubernur Jateng.
Berdasarkan data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jateng sebanyak 320 telah masuk. Laporan tersebut dari 13 Kabupaten Kota se-Jateng.
Yaitu pada wilayah Wonosobo, Banjarnegara, Banyumas, Purbalingga, Rembang, Boyolali, Klaten, Pemalang, Kab Semarang, Kota Semarang, Batang, Cilacap, dan Pekalongan.
Selain bantuan peralatan dan obat-obatan, Pemprov Jateng melalui Dinas terkait juga terus meningkatkan pendampingan pada para peternak.
“Tugas kami mendampingi itu surveilansnya jalan dan kami yang bekerjasama untuk ambil kebijakan dengan pusat riset. Termasuk kemungkinan vaksinasi, kalau nanti ada kita siapkan,” ungkapnya.
Satgas Pangan Cek Peternakan dan Pasar Hewan, Pemprov Jateng Berikan Bantuan ke Wilayah PMK
Sebelumnya, dalam antisipasi dan pencegahan penyebaran PMK, Satgas pangan Polda Jateng bersama jajaran Polres dan stake holder terkait melakukan pengecekan di peternakan maupun pasar hewan.
Sebagaimana hal tersebut disampaikan Kapolda Jateng melalui Kabidhumas Polda Jateng Kombes M Iqbal Alqudusy.
Kabidhumas menjelaskan, dari hasil monitoring Satgas pangan dan tim gabungan menemukan puluhan ekor sapi terjangkit penyakit PMK.
“Kami menemukan puluhan ekor sapi daerah Mojosongo Boyolali, Pasar Hewan Jatinom serta peternakan sapi Kecamatan Taman Pemalang terjangkit PMK,” jelasnya.
Lebih lanjut, Kabidhumas menjelaskan, dari hasil temuan tersebut, Satgas Pangan dan tim gabungan dari Dinas pertanian memberikan antibiotik, vitamin dan penyemprotan disinfektan di kandang ternak.
Selain itu, Kabidhumas mengungkapkan, Satgas gabungan juga sepakat membentuk Posko bagi masyarakat yang akan melaporkan ternak yang terjangkit penyakit PMK.
Satgas gabungan juga menghimbau kepada peternak agar hewan yang sudah terjangkit PMK ada tempat tersendiri.
“Tujuan isolasi supaya tidak menulari hewan ternak lainnya,” tambahnya.
Berdasarkan informasi pada Uji laboratorium Balai besar veterinerb (BBVet) Wates terkonfirmasi 48 hewan ternak positif PMK.
Dengan rincian daerah antara lain Wonosobo, Banjarnegara, Banyumas, Purbalingga, Rembang, Boyolali, Klaten, Pemalang, Kab Semarang, dan Kota Semarang.
Adapun dari laporan yang masuk dalam progres penyakit dilapangan terdapat sebanyak 185 hewan ternak dalam kondisi membaik.
Editor: Puthut Ami Luhur