LenteraJateng, SEMARANG – Pedagang korban kebakaran Pasar Johar Relokasi di lahan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) terima bantuan permodalan. Total anggaran untuk bantuan permodalan tersebut mencapai Rp 1,5 miliar, dengan jumlah 393 pedagang.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Nurkholis menyampaikan, pedagang bisa mendapatkan pencairan bantuan permodalan tersebut apabila persyaratannya sudah terpenuhi. Ia mengimbau, agar para pedagang yang belum menerima bantuan permodalan untuk segera melakukan pengurusannya.
“Untuk selanjutnya, kalau persyaratan dari pedagang sudah komplit dan benar, maka akan disampaikan ke Bank Jateng. Proses pencairannya nanti langsung dari sana,” ujar dia, Rabu (23/2/2022).
Para pedagang itu, mendapat bantuan sebesar Rp 4 juta. Sejauh ini, sudah 120 pedagang yang menerima, sedangkan 273 pedagang lainnya belum menerima karena belum melakukan pengurusan persyaratan.
Nurkholis menambahkan, pihaknya akan menampung jika pedagang akan mengumpulkan persyaratan-persyaratan tersebut. Ia meminta pedagang segera mengumpulkan data diri, fotokopi KTP, ijin dasaran dan nomor rekening Bank Jateng.
Ia mengimbau agar para pedagang yang belum menerima bantuan permodalan tersebut, untuk segera melakukan pengurusan.
Sementara itu, pembangunan lapak pengganti sementara bagi pedagang korban kebakaran Pasar Johar Relokasi masih dalam proses penyelesaian. Lokasinya berada di seputaran Pasar Kanjengan, berjumlah 130 lapak. Nur Kholis berharap, pembangunan lapak pengganti sementara tersebut bisa selesai pada akhir Februari 2022.
”Kami perkirakan dalam beberapa hari mendatang akan dapat segera selesai pembangunan lapak pengganti sementara tersebut. Kemudian, pekan depan kami akan menata 130 pedagang tersebut. Kami juga akan melakukan zonasi sesuai dengan jenis dagangan,” papar dia.
Sebelumnya, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, fasilitas permodalan sebesar Rp 4 juta untuk setiap pedagang. Jumlah sebesar itu menurutnya, bagi pedagang tidak terlalu banyak tapi bentuk kepedulian dan cinta Pemkot Semarang kepada pedagang.
“Setidaknya bisa membantu pedagang, untuk memulai kembali usahanya,” tambah Hendi, sapaan akrabnya.
Editor: Puthut Ami Luhur