LenteraJateng, SEMARANG – Moks Open cari bibit Taekwondoin masa depan Indonesia, karena punya mimpi dapat mengharumkan nama Indonesia di kelas dunia. Setiap atlet yang berlaga menurut Ketua Harian Pengprov Taekwondo Indonesia (TI) Jateng Agus Soewito, punya kesempatan itu.
Menurutnya ke depan Indonesia membutuhkan atlet-atlet dengan kualifikasi khusus, sehingga dapat berbicara di kancah internasional. Meski begitu, secara teknis dan skill pemain harus terlebih dahulu matang sehingga dapat mengimbangi pemain lawan, dari negara manapun.
Agus, mengucapkan terima kasih atlet dan pelatih yang sudah mempersiapkan dengan sebaik-baiknya menghadapi Moks Open, agar mendapat hasil terbaik. Tidak lupa, ia juga mengucapkan banyak terimakasih kepada orangtua siswa yang telah menjadi ujung tombak pembinaan.
“Atlet dan pelatih telah berjuang susah payah,demikian juga orang tua, meskipun dalam keadaan serba sulit oleh pandemi,” tuturnya.
Sementara Ketua Panitia Moks Open Effendi Hari MC berharap, dengan kejuaraan Taekwondo ini bisa menjadi ajang pemanasan bagi pemain menghadapi kompetisi yang lebih besar. Dengan seringnya menggelar kegiatan semacam ini maka permain akan semakin terasah kemampuannya.
Panitia, pada awalnya mentargetkan 2.500 peserta bisa mengikuti Moks Open Taekwondo Nasional 2022 tetapi hanya 1.716 yang bisa ikut serta. Mereka berjuang mendapatkan tempat terbaik, dari masing-masing kategori, Pra-Cadet, Cadet, Junior dan Senior.
“Ke depan, kami berharap dapat lebih maksimal untuk kepersertaannya,” tambahnya.
Cari Bibit Baru, Moks Open Cari Taekwondoin Masa Depan
Melalui Ajang ini, ia berharap akan muncul bibit-bibit baru atlet Taekwondo sehingga terjadi proses regenerasi dalam tubuh Taekwondo. Selain, agar atlet yang berlatih dalam pusat pelatihan mulai mawas diri terus menambah porsi latihannya.
Moks Open berlangsung di Gedung Olah Raga (GOR) Jatidiri Semarang, selama dua hari, Sabtu-Minggu (29-30/10/2022).
Kegiatan ini, tidak hanya ikuti oleh atlet-atlet dari Jateng saja tetapi juga dari luar provinsi. Antara lain dari Banten dan Jatim. Sehingga persaingannya labih ketat, untuk memperebutkan satu tempat terbaik.
Selain medali yang serahkan kepada masing-masing atlet yang juara. Panitia Moks Open juga memberikan Piala kepada dojang atau klub yang berhasil meraih prestasi atau medali terbanyak.