LenteraJateng, SEMARANG – Merapi luncurkan awan panas sejauh 5 kilometer, guguran merupakan yang terpanjang. Aktivitas vulkanik Gunung Merapi yang kembali meningkat tersebut, membuat ratusan jiwa penduduk Sleman DI Yogyakarta melakukan evakuasi mandiri.
Aktivitas Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah-DI Yogyakarta meningkat, pada Rabu (9/3/2022) malam hingga Kamis (10/3/2022) dini hari. Sejak tengah malam, terjadi luncuran awan panas guguran sebanyak tujuh kali ke arah hulu Kaligendol.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida menyampaikan, memang terjadi lonjakan guguran energi awan panas sejak sehari kemarin. Meski dalam sepekan belakangan, tidak terjadi aktivitas vulkanik yang signfikan dari Gunung Merapi.
“Jika melihat dari termal cam, awan panas yang Merapi luncurkan sejauh 5 kilometer ke arah tenggara, hulu Sungai Kaligendol,” kata Hanik, dalam konferensi pers secara daring, Kamis (10/3/2022).
Ratusan Orang Mengungsi, Merapi Luncurkan Awan Panas
Setelah guguran tersebut, sampai dengan pukul 00.30 WIB sebaran hujan abu tipis terjadi hingga sedang terjadi di wilayah kecamatan Dukun dan Sawangan, Kabupaten Magelang. Selain itu, 193 jiwa dari Dusun Kalitengah Lor dan Kalitengah Kidul, Kabupaten Sleman, melakukan evakuasi mandiri.
Selama ini, jarak luncuran berkisar pada 2–3 kilometer dan dominasi mengarah ke wilayah barat daya, atau hulu Sungai Kalibebeng. Menurut Hanik, jarak jangkauan awan panas bisa mencapai 6-7 kilometer tetapi mengenai kapan itu terjadi, tidak ada yang bisa memprediksikan.
Saat ini menurut Hanik, aktivitas guguran awan panas Gunung Merapi sudah menurun dan masyarakat bisa kembali ke pemukiman. Ia mengingatkan, agar masyarakat terus waspada karena potensi bahaya tetap ada terutama pemukiman di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi.
“Ancaman lahar dingin juga ada, mengingat intensitas hujan masih cenderung tinggi,” tambahnya.
Ia menghimbau, kepada masyarakat dan penambang pasir untuk mengurangi aktivitas di hulu sungai. Sampai saat ini status Gunung Merapi belum ada perubahan tetapi potensi erupsi selalu ada.
Gunung Merapi berada pada status Siaga level 3 sejak November 2020 lalu.
Editor: Puthut Ami Luhur