LENTERAJATENG, SEMARANG – Menjelang bulan suci Ramadan 1444 Hijriah kebutuhan dan stok daging baik daging sapi dan ayam di Kota Semarang, masih dalam kondisi aman. Bahkan dari pantauan Dinas Pertanian (Dispertan) Kota Semarang, ketersediaan daging dan harganya cenderung masih stabil.
Kepala Dispertan Kota Semarang Hernowo Budi Luhur mengatakan, ketersediaan daging dan harganya masih stabil bahkan stoknya masih sangat mencukupi. Pasokan daging dari berbagai wilayah di seputar Kota Semarang, yakni Boyolali, Klaten dan Ungaran akan bertambah seiring dengan meningkatnya permintaan saat Ramadan atau Lebaran.
Namun Hernowo mengakui pola konsumsi masyarakat sekarang berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, karena banyak yang memilih membeli daging beku.
“Kalau bicara lonjakan harga, pasti ada. Pola konsumsi masyarakat kota itu beda. Banyak yang beralih ke daging beku,” katanya.
Dari pantauan di sejumlah pasar tradisional di Kota Semarang, harga daging sapi dan ayam masih cenderung stabil yakni dikisaran 100 hingga 130 ribu rupiah perkilogram untuk daging sapi, tergantung dari kualitas daging. Monitoring harga dan pasokan daging sapi di pasar tradisional terus dilakukan oleh Dispertan,termasuk mengecek kualitas daging yang masuk ke Kota Semarang.
” Untuk sementara yang naik itu yang bahan pokok penyebab inflasi, kayak cabai, beras. Kalau daging masih stabil,” tambahnya.
Dengan adanya perubahan gaya hidup masyarakat yakni dari yang sebelumnya memilih mengkonsumsi daging segar ke daging beku Sangat membantu pasokan daging segar di Kota Semarang, karena tingkat konsumsi masyarakat untuk daging segar menurun. (IDI)