LENTERAJATENG, SEMARANG – Jateng telah diguncang 10 kali gempa tektonik sejak awal tahun 2023. Guncangan terbanyak, berada di Kabupaten Wonosobo, dengan lima kali kejadian gempa.
Kepala Stasiun BMKG Geofisika Banjarnegara, Heri Susanto mengatakan gempa paling banyak dirasakan berada di Kabupaten Wonosobo. Bahkan, banyaknya gempa yang melanda negeri sejuta pesona itu, membuat aktivitas vulkanik di dataran tinggi Dieng semakin aktif.
“Selama Januari ini, ada 10 gempa terdeteksi. Terbanyak di Wonosobo, yang dirasakan hingga daerah Dieng. Ini (gempa Wonosobo) yang memicu aktivitas vulkanik di Dieng hingga sekarang naik menjadi level dua,” kata Heri, Kamis (19/1/2023).
Lebih rinci, Jateng yang diguncang 10 kali gempa, lima gempa di antaranya tercatat berada di Pacitan, Jatim pada 9 Januari, dan perbatasan Jateng-Jatim hingga Pekalongan yang serentak pada tanggal 17 Januari.
“Itu (gempa) periode 1-18 Januari 2023 yang efeknya dirasakan sampai Jateng. Delapan merupakan sesar lokal aktif di darat, dan dua berada di laut Selatan Jawa,” rincinya.
Sedangkan untuk goncangan atau magnitudo (mag) terbesar, terjadi pada 17 Januari di 125 Km barat daya Kabupaten Pacitan yang mencapai 5,6 mag. Terkecil terjadi pada 10 Januari di 25 km barat laut Wonosobo yang mencapai 1,5 mag.
“Paling besar memang benar di tanggal 17 Januari, sumbernya dari selatan Jawa,” ungkapnya.
Masyarakat Harus Waspada, Jateng Diguncang 10 Gempa Sejak Awal Tahun
Heri pun berpesan untuk masyarakat di titik yang sebelumnya terjadi gempa agar tetap waspada. Khususnya, bagi mereka yang tinggal di area lereng.
“Bagi daerah yang merasakan gempa, tetap tenang, waspada, dan selalu pantau informasi dari BMKG maupun tanggap bencana setempat. Kemudian khusus yang berada di area lereng atau jurang, waspada dampak susulan dari gempa bumi, yaitu bisa longsor,” jelasnya.
Sebelumnya, BMKG Stasiun Geofisika Banjarnegara menyebut gempa tektonik sebanyak tiga kali mengguncang kawasan Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Selasa (17/1/2023) siang.
Berdasarkan lokasi episenter, pihaknya mengatakan gempa terjadi pada kedalaman hiposenternya, gempa tersebut merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas sesar lokal.