LenteraJateng, SEMARANG – Harga kebutuhan pokok sudah mulai turun, dari hasil pemantaian Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jawa Tengah. Menjelang Tahun Baru, TPID melakukan pemantauan ketersediaam stok dan harga kebutuhan pokok masyarakat.
Kepala Dinas Perdagangan Jawa Tengah Arif Sambodo mengatakan, harga kebutuhan pokok yang sempat melonjak naik sudah mulai turun. Bahan pangan yang mulai menurun, minyak goreng dan cabai merah.
“Minyak goreng harga acuannya Rp 12.500 sedangkan di Pasar Bulu mencapai Rp 18 ribu,” kata Arif usai melakukan operasi sample di Pasar Bulu dan Swalayan Ada, Kota Semarang, Rabu (29/12/2021).
Untuk menahan laju kenaikan harga, pihaknya akan melakukan operasi pasar di 23 kabupaten/kota di Jawa Tengah.
ia menilai, kenaikan minyak goreng bukan karena persoalan kelangkaan di dalam negeri. Melainkan, akibat bahan adanya ketergantungan dengan harga di tingkat internasional.
Oleh sebab itu, pihaknya gencar melakukan operasi pasar untuk menahan laju harga minyak goreng pada akhir tahun ini.
“Mulai pekan ini akan melakukan operasi pasar, pada 29 Desember 2021 sudah ke Kendal, Grobogan, dan Kabupaten Semarang,” tuturnya.
Pihaknya memastikan stok ketersedian bahan pokok menjelang akhir tahun 2021 relatif aman.
“Pemerintah menjamin ketersediaan stok. Operasi pasar gencar dilakukan di beberapa titik pasar,” tutur Arif.
Manajer Swalayan Ada Handoyo menyatakan, untuk pasokan minyak goreng tidak ada masalah. Karena tersedia stok minyak dari Bulog.
“Pasokan minyak tidak ada masalah,” tambahnya.
Untuk harga, telah ditentukan patokannya, yaitu pada Rp 14 ribu per liter dengan batasan satu konsumen hanya satu liter. Ia mengaku, telah mendapat pasokan 100 karton yang masing-masing berisi 12 liter.
“Belum tahu apakah akan ada lagi, karena itu program dari pemerintah. Keluhan masyarakat yaitu mengenai pembatasan pembelian. Kami mengharapkan, setiap konsumen bisa mendapatkan dua liter,” tuturnya.
Editor : Puthut Ami Luhur