LenteraJateng, SEMARANG – Inflasi di Jateng per April 2022 sebesar 1,07 persen dan penyumbang terbesar dari komoditas bensin dan minyak goreng. BPS (Badan Pusat Statistik) mencatat, terdapat beberapa komoditas penyumbang terbesar inflasi Jateng pada April 2022, meliputi bensin sebesar 0,3 persen dan minyak goreng sebesar 0,23 persen.
“Adanya kenaikan harga BBM (pertamax) dan kelangkaan minyak goreng awal April berdampak signifikan terhadap inflasi. Adapun penyumbang inflasi dari komoditas daging ayam ras sebesar 0,11 persen, karena menjelang hari raya atau Ramadan permintaannya meningkat,” kata Kepala BPS Jateng Adhi Wiriana, Selasa (10/5/2022).
Peningkatan permintaan telur ayam ras selama Ramadhan, hingga mengalami kenaikan harga dan menyumbang inflasi Jateng sebesar 0,02 persen. Kenaikan harga juga terjadi pada komoditas mobil, karena akibat dari meningkatnya tarif pajak pertambahan nilai (PPN).
“Komoditas mobil menyumbang inflasi sebesar 0,03 persen,” tambahnya.
Adhi menyatakan, kenaikan harga komoditas bensin, minyak goreng, dan daging ayam ras juga berdampak besar pada inflasi beberapa wilayah Karesidenan Banyumas.
“Komoditas – komoditas tersebut juga berpengaruh terhadap, inflasi Kabupaten/Kota di Jateng terutama Cilacap,” kata Adhi.
Inflasi Cilacap April 2022 merupakan wilayah yang mengalami inflasi terbesar yaitu mencapai 1,68. Komoditas bensin menyumbang paling banyak sebesar 0,5 persen.
“Selain bensin adapula komoditas lainnya yang menyumbang inflasi Cilacap seperti minyak goreng sebesar 0,42 persen, dan daging ayam ras 0,17 persen,” tuturnya.
Kondisi inflasi Jateng per April dalam kurun waktu tiga tahun terakhir mengalami kenaikan tertinggi. BPS Jateng mencatatkan April 2020 Jateng mengalami deflasi sebesar -0,01 persen, sedangkan April 2021 inflasi mencapai 0,04 persen.
“Pada dua tahun sebelumnya inflasi Jateng tidak mencapai 1 persen, tahun ini merupakan kenaikan tertinggi dalam tiga tahun terakhir,” tuturnya.
Editor: Puthut Ami Luhur