LenteraJateng, SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo instruksikan kepada Dinas ESDM Jawa Tengah untuk pantau potensi migrasi konsumen gas elpiji. Selain berkoordinasi dengan Pertamina untuk memantau distribusi minyak dan gas di Jateng, termasuk potensi migrasi dari non subsidi ke subsidi.
“Ketika blok Cina mulai ikut serta ke kubunya Rusia, tidak lama setelah itu Pertamina menaikkan harga gas nonsubsidi,” kata Ganjar saat menghadiri acara pelantikan pengurus BPD HIPMI Jawa Tengah, Jumat (4/3/2022).
Kenaikan harga gas nonsubsidi itu, lanjut Ganjar, menimbulkan kekhawatiran terkait distribusi gas subsidi atau gas 3 kg. Ia meminta kepada instansi terkait untuk hati-hati tentang potensi migrasi atau konversi konsumen gas nonsubsidi ke gas subsidi.
Ganjar langsung instruksikan Dinas ESDM pantaumigrasi konsumen gas elpiji, selain minta untuk komunikasi dengan Pertamina.
“Mereka yang kesulitan mencari gas nonsubsidi akan mencari gas 3 kilogram karena membeli tu begitu mudah, tidak ada pembatasan yang ketat,” tuturnya.
Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah Sujarwanto mengatakan, Gubernur Ganjar Pranowo telah instruksikan pantau potensi migrasi dan berkoordinasi dengan Pertamina sejak pengumuman kenaikan harga gas nonsubsidi. Ada dua poin penting dari instruksi tersebut, pertama, memastikan pasokan tetap terjaga. Kedua, memantau potensi terjadi migrasi dari nonsubsidi ke gas elpiji 3 kilogram.
“Bisa membaca indikasinya, kalau permintaan elpiji 3 kilogram naik, sementara penjualan gas 12 kilogram turun. Kami pantau bersama Pertamina, Hiswana Migas dan 12 kantor cabang dinas,” tuturnya.
Sujarwanto: Belum Ada Indikasi Migrasi Konsumen Gas, Ganjar Instruksikan Pantau Potensi
Sujarwanto menjelaskan, hingga hari kelima pasca-kenaikan harga pada 27 Februari 2022 lalu, belum ada indikasi migrasi konsumen gas nonsubsidi ke gas subsidi. Permintaan masyarakat masih wajar dan stok juga masih aman, baik gas nonsubsidi maupun gas subsidi.
“Kami menjaga agar tidak terjadi migrasi, kalau terjadi maka akan meluruskan distribusinya. Kami berharap, masyarakat tidak tergantung pada elpiji dan mulai beralih ke energi terbarukan dengan menggunakan kompor listrik atau induksi. Selain, lebih hemat jika dibandingkan dengan elpiji 3 kilogram.
Selain memantau distribusi gas elpiji, Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah bersama Pertamina juga memantau pasokan BBM di Jawa Tengah. Hal itu sebagai tindak lanjut dari kenaikan harga BBM nonsubsidi seperti Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex per 3 Maret 2022 lalu.
“Stok untuk semua jenis BBM tersedia aman di atas tiga hari di semua wilayah Jateng. Jadi masyarakat tidak usah panik,” katanya.
Editor: Puthut Ami Luhur