LenteraJateng, SEMARANG – Ekonomi Jateng membaik setelah dua tahun pandemi Covid-19 tapi ada catatan yang perlu perbaiki. Ketua Fraksi Golkar DPRD Jateng H Soenarno mengatakan, banyak pekerjaan yang telah berhasil terselesaikan secara gotong royong atau hasil kerjasama seluruh elemen masyarakat dan pemerintahan selama 72 tahun.
Mulai dari pembangunan infrastruktur, perekonomian, pariwisata hingga sosial. Gotong royong tersebut semakin terlihat saat pandemi Covid-19. Begitu pula ketika pemulihan ekonomi akibat pandemi, yang saat ini masih berlangsung.
“Alhamdulillah, Jateng sudah bisa melewati masa krisis. Khususnya bidang ekonomi, di mana pada kwartal kedua, ekonomi Jateng mulai tumbuh naik,” kata Soenarno, Senin (15/8/2022).
Pertumbuhan ekonomi itu, terlihat dari peningkatan 5,12 persen di kuartal pertama menjadi 5,66 pada kuartal dua 2022. Bahkan, Ekspor Jateng juga tercatat meningkat 41,02 persen dari 780 juta dolar Amerika menjadi 1,1 miliar dolar Amerika.
“Hasil export tersebut, melihat dominasi non migas, seperti furniture, sebagian lagi hasil pertanian dan UMKM (usaha kecil mikro menengah) serta komoditas lain. Yang ini selama ini belum menembus pasar dunia, mulai bisa nembus,” tutur Anggota Komisi A DPRD Jateng itu.
Ia menyebut, sektor pariwisata di Jateng juga mengalami kenaikan yang hampir merata di tiap wilayah. Hal tersebut, juga bebarengan dengan infrastruktur jalan yang mulai meningkat atau memadai.
“Ada perkembangan juga yang signifikan di sektor pariwisata. Karena kami tau, pariwisata banyak sektornya, ada perhotelan, UMKM dan transportasi. Itu semua mulai begerak. Kalau kita liat secara kasat mata, semakin ramai mobilitas masyarakat,” tuturnya.
Sejumlah Catatan dari Fraksi Golkar Jateng, Ekonomi Membaik Tapi Ada Catatan
Meski ekonomi Jateng mengalami peningkatan signifikan pada HUT ke 72 ini, Soenarno menyampaikan sejumlah catatan yang dari sudut pandang Komisi A. Beberapa di antaranya, pemanfaatan aset daerah yang belum optimal.
“Kami masih melihat itu, jadi hasilnya belum maksimal. Ke depan kami berharap bisa lebih optimal agar mendorong pertumbuhan ekonomi lebih cepat,” tuturnya.
Soenarno mengaku, sudah mengusulkan agar bidang daerah tidak hanya ditangani secara bagian tapi membentuk sebuah badan aset daerah. Usulan tersebut bertujuan, agar penanganan soal aset daerah lebih intens dan saat ini sedang dalam kajian. (Adv)