LENTERAJATENG, SEMARANG – Sebagai dukungan terhadap program Semarang Bersih, yang merupakan satu prioritas 100 Hari Agustina-Iswar, berbagai elemen berperan aktif.
Sebagai bentuk aksi nyata, Kecamatan Semarang Barat menyusun program Semarang Barat Bersih dan menggelar lomba kampanye pengelolaan sampah antar-RT bertajuk “Dari Semarang Barat untuk Kota Semarang”.
“Tujuannya untuk menumbuhkan gerakan sosial sekaligus kesadaran kolektif masyarakat Semarang Barat untuk guyub, kompak, bergerak bersama demi lingkungan yang bersih dan lestari, serta mendukung Semarang Bersih,” kata Camat Semarang Barat Elly Asmara.
Pihaknya menggandeng, Gojek dan 600 mahasiswa Binus University untuk ikut berpartisipasi dalam lomba berbasis video yang berlangsung sejak 18 Maret 2025 lalu. Mengenai jumlah peserta, Elly menyebutkan telah mencapai 400-an RT dan jumlah tersebut masih terus bertambah seiring batas waktu keikutsertaan.
“Kompetisi ini hadir sebagai implementasi edukasi dan sosialisasi, mengenai program Semarang Bersih. Dan saya sangat mengapresiasi, warga maayarakat khususnya di tingkat RT yang mampu membuat beragam kampanye pengelolaan sampah. Ada yang pilah sampah, pembuatan biopori, budidaya maggot, bahkan pengelolaan sampah berbasis rumah tangga,” tuturnya.
Elly menambahkan, sebagai bentuk apresiasi, pihaknya telah menyiapkan total hadiah sebesar Rp 8 juta bagi para pemenang.
Penghargaan ini sebagai penyemangat bagi masyarakat agar budaya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan terus terpelihara,” tuturnya.
Selain kegiatan tersebut menurut Elly, pihaknya telah melaksanakan sejumlah kegiatan pendukung lainnya, di antaranya pembuatan 1000 biopori di rumah warga. Kemudian, memberikan pendampingan kepada bank sampah “Sumber Rejeki” di RW 5 Gisikdrono.
Bank Sampah “Sumber Rejeki” memiliki sejumlah inovasi, mulai dari mesin incenerator hingga setrika uap berbahan minyak jelantah. Mereka juga berencana, menyelenggarakan “RT/RW Award” pada Agustus mendatang untuk mendorong manajamen pengelolaan sampah di tingkat RT/RW.
“Kami juga mengadakan, penukaran sampah anorganik dengan sembako secara cuma-cuma sebagai ganti Jumat berkah di sejumlah kelurahan. Kegiatan ini dapat mengedukasi masyarakat, agar peduli dalam mengolah sampah rumah tangga dengan prinsip pilah sendiri dari rumah,” tuturnya.
Elly memberikan apresiasi dan berterima kasih, kepada PT Kekancan Mukti yang telah memberikan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) berupa 2 unit becak sampah, 1 unit alat penggilingan kompos, sejumlah tempat sampah, dan peralatan kebersihan lainnya pada 6 Mei lalu.
“Saya mengucapkan terima kasih. Dengan bantuan ini, aktivitas ‘menihilkan sampah’ berbasis masyarakat di sekitar Hutan Kota Krobokan dapat terus terjaga,” tuturnya.
Semua program yang dilakukan, untuk membuat Semarang Barat maupun Kota Semarang bersih, asri, dan sehat. Selain meningkatkan kesadaran kebersihan masyarakat, Elly beserta jajarannya akan terus memperluas cakupan role model pengelolaan sampah sehingga makin banyak RT/RW/kelurahan di wilayahnya yang terinspirasi.
“Untuk proses ini tentu memerlukan dukungan semua pihak. Masyarakat, harapannya bisa bertanggung jawab dengan penanganan sampah di semua aktivitas masing-masing. Sementara bagi stakeholder lainnya dapat turut berpartisipasi, bersama-sama membangun Kota Semarang,” tuturnya.