LENTERAJATENG, SEMARANG – Ketua DPRD Kota Semarang Kadar Lusman, mengingatkan warga agar tidak lengah memasuki musim penghujan. Selain meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD), ia menilai sejumlah kawasan di Kota Semarang masih berada dalam status rawan banjir dan bencana hidrometeorologi.
Dalam Dialog Interaktif bertema “Mewaspadai Penyakit di Musim Penghujan” di Quest Hotel Plampitan, Senin (17/11/2025), Pilus, sapaanya, menegaskan peran masyarakat menjadi garda terdepan untuk menekan risiko kesehatan maupun kebencanaan.
“Musim hujan itu banyak penyakit, terutama DBD. Penyakit lain mungkin ada, tapi tidak seberbahaya DBD. Karena itu kita harus jaga lingkungan dari diri sendiri, waspada, dan saling mengingatkan,” katanya.
Pilus menyoroti, perilaku sebagian warga yang masih kurang peka terhadap tanda-tanda datangnya banjir atau potensi bencana lainnya. Ia meminta, kewaspadaan tidak hanya muncul setelah kejadian tetapi dibangun menjadi kebiasaan.
“Kadang warga kita masih terlena. Tidak tahu datangnya bencana atau banjir sampai sudah terjadi. Maka perlu terus diingatkan,” tuturnya.
Dewan lanjut Pilus, mendorong penuh upaya Pemkot Semarang dalam memperkuat langkah pencegahan, mulai dari optimalisasi Juru Pemantau Jentik (Jumantik) hingga sosialisasi berlapis dari tingkat kecamatan, kelurahan, RT, RW, hingga PKK.
Ia juga mengapresiasi, meningkatnya partisipasi warga dalam program Gebyar Gotong Royong yang digelar 25 kali dalam setahun. Menurutnya, antusiasme masyarakat belakangan ini menjadi modal sosial penting bagi ketahanan kota.
“Sekarang gebyar gotong royong lebih ramai dibanding dulu yang agak lesu. Mudah-mudahan ini terus jadi budaya yang dirawat,” tuturnya.
Pilus berharap kolaborasi antara pemerintah, DPRD, dan masyarakat dapat memperkuat kesiapan Kota Semarang menghadapi musim hujan, sekaligus menekan kasus DBD dan meminimalkan risiko bencana.