LENTERAJATENG, SEMARANG – Memperingati hari ulang tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) yang ke-69, Persatuan Alumni Jawa Tengah (Jateng) selenggarakan dialog kebangsaan. Dialog dengan tajuk Penguatan Pendidikan Politik dalam Kerangka Pancasila dan Wawasan Kebangsaan itu bekerjasama dengan Badan Kesatuan, Kebangsaan dan Politik (Kesbangpol) Jateng.
Hadir sebagai salah satu pembicara, Lita Tyesta yang mengungkapkan bahwa makna ideologi berasal dari karsa atau pikiran. Dapat pula disebut system of idea, hasil pemikiran dan tuntunan dalam bermasyarakat.
“Fungsi kognitif ideologi adalah landasan bagi bangsa dalam berkehidupan dunia. Fungsi orientasi adalah sumber wawasan dan makna bagi rakyat,” beber Lita.
Menurut pakar hukum Universitas Diponegoro itu, Pancasila merupakan ideologi negara dan arah kehidupan telah tertulis dalam pembukaan UUD 1945. Termasuk cita-cita, keyakinan normatif yang harus dilaksanakan dalam berbangsa dan bernegara.
Sementara itu, Oerip Lestari yang juga seorang aktivis GMNI menuturkan, adanya globalisasi, westernisasi, dan radikalisme dapat merubah tata cara kehidupan bangsa.
“Untuk mendapatkan rasa aman dalam bernegara terdapat dua faktor yaitu memiliki wawasan kebangsaan dan ketahanan nasional. Dalam proses pembinaan kebangsaan, negara dan individu harus bekerjasama dalam membentuk kesadasaran membela negara,” imbuhnya.