LenteraJateng, SEMARANG – Bus AKDP (antar kota dalam provinsi) dan AKAP (antar kota antar provinsi) wajib masuk dan menaikturunkan penumpang di Terminal Mangkang. Efeknya terminal tipe A di perbatasan Kota Semarang dan Kendal yang semula sepi, kini lebih hidup dengan ribuan penumpang yang kini menunggu atau turun dari bus.
Kepala Terminal Tipe A Mangkang Reno A Pribadi menyatakan, selama ini masyarakat mengenal titik-titik terminal bayangan untuk naik dan turun dari bus. Pemerintah Kota Semarang kemudian menertibkan tempat-tempat tersebut, karena dapat menganggu lalu lintas.
” Kota Semarang ada tiga titik, yaitu di sepanjang Kalibanteng-Siliwangi-Krapyak, Sukun di Banyumanik dan Terboyo Genuk. Jajaran terkait dari Pemrintah Kota Semarang menertibkan tersebut, Satpol PP, Dishub dan Disdag,” kata Reno, Selasa (21/3/2022).
Kewajiban masuk terminal ini berdasarkan SK Wali Kota Semarang nomor 551.2/166 Tahun 2022, tentang penerapan rute bus antar kota dalam provinsi (AKDP) dan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP).
Dengan beralihnya bus AKDP dan AKAP tersebut, kemudian berimbas pada peningkatan jumlah penumpang harian yang masuk ke Terminal Mangkang.
“Satu hari sekarang hampir 2 ribu penumpang. Sebelumnya paling cuma 200 – 300. Jadi meningkatnya sampai 10 kali lipat,” ujar Reno.
Perubahan itu lanjutnya, perubahannya secara perlahan. Selama ini calon penumpang lebih sering menggunakan agen dan calo. Meski begitu, ia optimis penegakan kebijakan ini bisa berjalan baik.
Reno mengungkapkan bahwa Terminal Mangkang menjadi percontohan di tingkat nasional karena telah berhasil membuat yang tadinya sepi, kini ramai penumpang. Selain itu, keamanan 24 jam dan CCTV yang ada di setiap sudut terminal membuat penumpang aman dari kemungkinan menjadi korban kriminal.
Terminal Mangkang Jadi Percontohan, Bus AKDP dan AKAP Wajib Masuk
“Minggu pertama saya di sini, saya panggil calo dan orang-orang yang curigai sebagai copet. Lalu saya beri pengarahan, tetap boleh di sini tapi kalau ada laporan dari masyarakat dan kalau ciri-cirinya anda, berarti berhubungan dengan saya,” lanjut Reno.
Sisi lain, pihaknya juga membuat terobosan untuk meramaikan Terminal Mangkang. Mulai dari pameran barang antik, festival musik anak, festival jazz on bus station. Pemerintah Kota Semarang, juga akan menempatkan Mall Pelayanan Publik di Terminal Mangkang, rencananya Mei mendatang akan resmikan.
Ia berharap, Stasiun Kereta Api Mangkang yang berada di belakang terminal bisa berfungsi untuk menaikturunkan penumpang. Hal ini supaya tercipta lokasi transportasi terpadu yang memudahkan masyarakat untuk mengaksesnya.
Editor: Purhut Ami Luhur