LenteraJateng, SEMARANG – Fotografer Bambang RSD gagas Semarang Fashion Week sudah belasan tahun silam. Tetapi kalah viral dengan SCBD (Sudirman, CItayam, Bojonggede, Depok) karena adanya kemajuan teknologi informasi.
Gagasan Bambang RSD tersebut memang masih bertahan sampai saat ini. Idenya hampir 100 persen sama dengan SCBD, yaitu dengan memanfaatkan Zebra Cross sebagai Catwalk.
Perbedaannya, jika Semarang Fashion Week, tidak akan menganggu arus lalu lintas. Alasannya, pelaksanaan Semarang Fashion Weerk yang Bambang RSD gagas, pada saat gelaran Car Free Day pada setiap akhir pekan di kawasan Simpang Lima Semarang.
“Dulu belum ada media sosial, jadi tidak viral. Berbeda dengan SCBD yang viral dengan bantuan media sosial,” tuturnya.
Untuk ke depan, ia berharap Semarang Fashion Show bisa mendapat konsep yang lebih bagus. Selain, perlunya mengangkat ciri khas Kota Semarang
Kegiatan yang Bambang RSD gagas tersebut, hanya sebagai pematik agar kreatifitas muncul. Ia pun membuka pintu lebar-lebar, kepada desainer dan model di Kota Semarang yang ingin menyemarakkan Semarang Fashion Week.
“Kami tidak mematok tarif, semuanya gratis tanpa bayaran. Semoga banyak yang datang secara sukarela,” tuturnya.
Seorang partisipan Semarang Fashion Week Nadjuwa Aprillia Wansa (16) mengaku, bukan yang pertama kali tampil dalam Semarang Fashion Week. Pekan sebelumnya, ia sudah ikut berpartisipasi menyemarakkan kegiatan tersebut.
Partisipan lain, Icel Gavril Pradittq Cahyafahira (19) merasa senang, mengikuti Semarang Fashion Week. Melalui ajang ini, dirinya secara tidak langsung memperkenalkan Kota Semarang.
“Bisa lebih memperkenalkan Kota Semarang. Sebagai remaja sudah saatnya berpartisipasi untuk kota kita,” tutur Icel.
Semarang Fashion Week Gagasan Bambang RSD, Terbuka Endorse Fashion
Seorang pengunjung Car Free Day Simpanglima Kholil Gemka mengaku, pertama kali melihat event catwalk di jalanan. Adanya penampilan tersebut menurutnya, sangat memantik para endorse melirik dunia fashion di Kota Semarang.
“Menarik, karena saya pertama kali melihat event seperti ini di jalan. Di sisi lain, event ini sangat menguntungkan fashion di Kota Semarang dan sasaran empuk bagi yang mau ngendorse,” tutur Kholil.
Kholil berharap, Semarang Fashion Week harus ada inovasi lagi. Misalnya, para model mengenakan fashion ciri khas dari Kota Lumpia.
“Ke depannya, fashion week di Semarang bisa mengangkat fashion lokal-lokal lagi,” tambahnya.
Editor: Puthut Ami Luhur