LENTERAJATENG, SOLO – Setidaknya ada lima kandidat yang akan mencalonkan diri menjadi Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Solo, untuk periode 2025-2028. Lima kandidat calon Ketua KNPI Solo, yakni Afif Amrulloh, Edo Johan, Arif Syarifudin, Maryono, serta Muhammad Bilal.
Dewan Perwakilan Daerah (DPD) KNPI Solo telah menggekar Rapat Pimpinan Paripurna Daerah (Rapimpurda) 2025, yang membahas teknis penyelenggaraan Musyawarah Daerah (Musda) KNPI Solo.
“Rapimpurda memutuskan kapan penyelenggaraan Musda, waktu, tempat dan syarat calon Ketua KNPI Solo berikutnya. Ini menjadi tradisi yang pakem di KNPI,” kata Ketua DPD KNPI Solo Agus Riyanto, Kamis (13/3/2025) lalu.
Ia berharap, hasil Rapimpurda akan membuka jalan dan peluang bagi para calon pemimpin KNPI Solo. Agus sendiri kendati masih bisa maju dalam kontestasi, menyatakan tidak akan maju dan ingin memberikan kesempatan kepada figur-figur lain.
Agus berharap Musda 2025 melahirkan sosok pemimpin KNPI Solo yang mampu berkolaborasi dan bersinergi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo. Terlebih saat ini agenda atau kontestasi politik baik Pilkada maupun Pilpres 2024 sudah dilewati dengan baik.
“Saya pikir tantangan ke depan itu pemuda khususnya KNPI yang menaungi banyak warna, banyak OKP, mampu berkolaborasi dan bersinergi dengan Pemkot Solo,” tuturnya.
Kandidat Calon Ketua KNPI Solo Edo Johan Pramata menyatakan, siap bertarung dalam bursa pemilihan Ketua KNPI Solo periode 2024-2027 dalam Musyawarah Daerah (Musda) ke-XVI KNPI Solo, Sabtu (30/5/2025) mendatang.
Satu dari lima kandidat Calon Ketua KNPI Solo Edo Johan menawarkan 7 program strategis untuk KNPI Solo ke depan, jika dia terpilih. Saat ini, sebagai Sekretaris KNPI Solo.
“Tujuh program strategis ini merupakan penjabaran dari visi dan misi yang sudah saya sampaikan dalam sesi debat beberapa waktu lalu,” kata Edo dalam keterangan tertulis, Selasa (27/5/2025).
Adapun 7 program strategi yakni KNPI Youth Fest, Rembug Pemuda, Pendampingan Digitalisasi UKM, Ekonomi Kreatif dan Koperasi Merah Putih, Mulang Kampung, KNPI Scholarship Fair, Wani Resik dan Sekolah Pendamping.
Program strategis pertama KNPI Youth Fest, merupakan ajang mengasah kreatifitas pemuda dan memberi dampak ekonomi kota. Program ini, untuk menguatkan sinergi KNPI dan OKP dan direncanakan digelar setiap tahun.
“Even tahunan yang akan digelar di antaranya Kemah Kebangsaan dan KNPI Fun Run,” tambahnya.
Program kedua yaitu Rembug Pemuda, mendorong pemuda berdiskusi, saling bertukar ide gagasan dalam mendorong pembangunan kota agar tidak terasing dan berjarak dengan kotanya.
“Forum rembug pemuda ini akan menyediakan usulan atau perbaikan dalam pembangunan kota yang berkelanjutan,” tutur Edo.
Sedangkan program yang ketiga, yaitu pendamping digitalisasi Usaha Kecil Miko (UKM), Ekonomi Kreatif dan Koperasi Merah Putih merupakan program strategis di sektor ekonomi. Edo menyebut, sektor ekonomi yang masih konvensional akan kalah dengan penerapan ekonomi modern dengan basis digital.
Maka dari itu perlu ada pendampingan terkait ekonomi digital agar pelaku usaha utamanya UKM dapat berkembang di era digital ini.
“Pemanfaaatan Aritificial Intelegence (AI) menjadi tantangan untuk mendongkrang ekonomi kreatif. Selain itu, KNPI akan memberikan pendampingan untuk program Prabowo-Gibran, Koperasi Merah Putih, di kelurahan-kelurahan. Koperasi wajib dikembangkan karena merupakan soko guru perekonomian nasional,” tutur Edo.
Lalu, program keempat yaitu Mulang Kampung. Program ini menciptakan ruang kolaborasi dengan warga atau masyarakat kampung dengan muatan pembangunan kota yang lebih ramah, aman dan iklusif.
“Lewat program ini, KNPI membentuk ruang pendidikan dan kesenian di ruang kampung kota dengan memberdayakan dan meningkatkan kapasitas masyarakat kampung kota,” tutur Ketua GMNI Surakarta ini.
Kemudian, program kelima yaitu KNPI Scholarship Fair. Dalam program ini, KNPI memberikan informasi terkait beasiswa pendidikan baik PIP, KIP maupun program Scholarship lainnya.
“Pendidikan menjadi salah satu jalan untuk keluar dari kemiskinan. Informasi beasiswa pendidikan (PIP, KIP, Scholarship) mejadi kebutuhan bagi pelajar dan mahasiswa untuk menunjang kelangsungan belajar,” tutur Edo.
Lalu, program keenam yaitu Wani Resik. Edo menjelaskan, Wani Resik merupakan program yang merupakan sebuah gerakan sukarela membersihkan sungai dan selokan yang digelar tiap bulan.
Gerakan ini berangkat dari pemikiran bahwa kesehatan lingkungan akan berdampak pada kualitas hidup manusia yang lebih baik. Polusi udara, pengelolaan sampah, permasalahan air dan banjir merupakan permasalahan yang sering dialami warga kota.
“Program ini kami munculkan, agar kehidupan generasi mendatang tetap terjamin maka perlu untuk menjaga kelestarian lingkungan,” tuturnya.
Kemudian terakhir, pada program ketujuh yaitu sekolah pendamping. Dalam program ini, merupakan penguatan capacity building guna mencetak fasilitator pendamping.
Memenuhi lanjutnya, kebutuhan kelompok rentan, antara lain tahapan advokasi, layanan hotline Anti kekerasan/diskriminasi, klinik mental health, dan segala kebutuhan/aksesbilitas yang ramah, aman dan inklusif.
“Diharapkan program ini dapat menimbulkan rasa aman, ramah dan inklusif terkait kebutuhan dan aksesbilitas kelompok rentan di Kota Solo,” tuturnya.