LENTERAJATENG, SEMARANG – Sebanyak 60 persen wisudawan Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata lulus tepat waktu. Kelulusan ini merupakan periode wisuda ke empat di tahun 2022.
Rektor Unika Soegijapranata, Ferdinandus Hindiarto menuturkan, terdapat 338 mahasiwa yang diwisuda pada periode ini. Ratusan wisudawan tersebut terbagi menjadi dua sesi wisuda yang dilaksanakan di kampus Unika Soegijapranata.
Dua sesi ini merupakan cara baru bagi Unika Soegijapranata untuk mewisuda mahasiswa. Biasanya dalam wisuda orangtua dan mahasiswa duduk terpisah. Namun sudah dua periode wisuda Unika Soegijapranata melakukannya dengan cara berbeda.
“Setelah jajaran rektorat baru ini, kami memberlakukan wisudawan untuk duduk bersama orangtuanya. Wisudawan ada di tengah, di sebelah kanan kiri ada bapak dan ibu,” kata Ferdinandus, pada konferensi pers usai wisuda, Sabtu (17/12/2022).
Ia melanjutkan, adanya cara wisuda ini tentu memiliki maksud dan tujuan. Meski dengan konsekuensi memakan tempat dan membaginya menjadi dua sesi.
“Supaya ada nilai-nilai berbakti pada orang tua. Karena aemua proses itu berhasil karena dukungan orangtua. Yang penting berkesan dan bermakna,” lanjutnya.
Percepatan Masa Studi, 60 Persen Wisudawan Unika Soegijapranata Lulus Tepat Waktu
Ferdinandus menekankan, pihaknya memilik program untuk mempercepat masa studi. Dalam kurun waktu dua periode wisuda ini, telah banyak wisudawan yang lulus tepat waktu.
“Periode ini angkanya hampir 60 persen. Sisanya lebih satu semester atau satu tahun tapi sudah tidak seperti dulu ada yang sampai enam tahun,” jelasnya.
Program percepatan masa studi ini, pihaknya mendorong para dosen untuk bisa membantu dan peduli untuk membimbing mahasiswa.
“Dari sisi mahasiswa, Bu Bertha dan tim mendorong untuk lebih cepat menyelesaikan tugas akhir. Mulai dari alternatif tugas akhir, serta evaluasi masa studi di semester 2, 4, dan 6,” beber Ferdinandus.
Pihaknya juga baru saja menerbitkan SK untuk revisi tugas akhir. Revisi tugas akhir nantinya akan dipersingkat melalui dosen pembimbing.
“Sekarang cukup sampe pembimbing. Kami percaya dengan dosen pembimbing karena di sistemnya kelihatan, setiap dosen membimbing berapa mahasiswa tercatat semua,” tegasnya.