LenteraJateng, SEMARANG – SMP N 39 Semarang menerima piagam penghargaan Jaring Mimpi dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Anataka. LSM Anantaka memberikan penghargaan tersebut karena sekolah tersebut telah mewujudkan menjadi sekolah ramah anak.
“Semoga penghargaan ini bisa memberikan motivasi untuk membantu dan membimbing anak-anak berkebutuhan khusus. Terutama anak-anak binaan Dinsos,” kata Kepala Sekolah SMP N 39 Semarang Agus Salim, Kamis (30/6/2022).
Agus mengucapkan terimakasih kepada LSM Anantaka, karena juga sudah membimbing SMP N 39 Semarang menjadi sekolah ramah anak.
“Sehingga anak-anak dapat merasakan nikmatnya bersekolah di sekolah ramah anak ini,” tuturnya.
Agus melanjutkan, secara keseluruhan di SMP N 39 Semarang terdapat 3 siswa yang berkebutuhan khusus. 3 siswa tersebut diindikansi berkebutuhan khusus slow learner, cerebral palsy, serta autis, dan semua siswa itu adalah kelas delapan.
“Tentu kurikulum sekolah inklusi ini berbeda dengan sekolah yang reguler. Kita tahu betul kondisi si anak, jadi kami harus tahu apa yang akan kita lakukan untuk membantu,” kata Agus.
Sedangkan Direktur LSM Anantaka Tsaniatus Solihah menjelaskan, bahwa Jaring Mimpi adalah program yang bertujuan untuk memberikan pelayanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus.
“Anak jalanan dan kaum miskin kota sering kali mereka tidak dalam pantauan sehingga mereka bisa drop out. Dengan program jaring mimpi ini, kami memberikan advokasi kepada dinas untuk bagaimana mereka memfasilitasi,” tuturnya.
Tsaniatus menyatakan, LSM Anantaka juga memberikan bantuan berupa konseling dan materi kepada mereka yang membutuhkan.
“Setiap bulan kami memberikan uang saku untuk anak. Karena kalau di Kota Semarang banyak sekali anak jalanan mereka yang minta-minta. Dengan adanya program ini mereka tidak lagi turun ke jalan,” tuturnya.
Tsaniatus mengapresiasi satuan pendidikan di SMP N 39 Semarang ini karena telah berkomitmen untuk membatu siswa-siswi yang mengalami kendala dalam menempuh pendidikan.
“Seperti melakukan home visit, bahkan ada siswa yang bocor rumahnya ketika hujan dan satuan pendidikan ini turut mambantu memperbaiki gentengnya,” paparnya.
Editor: Puthut Ami Luhur