LENTERAJATENG, SEMARANG – Soegijapranata Catholic University (SCU) mewisuda 649 mahasiswanya, dari program D 3 sampai dengan S 3. Rektor SCU Dr Ferdinandus Hindiarto SPsi MSi menyatakan, menginginkan mahasiswa yang cepat lulus kuliah tetapi tidak kosong.
Maksudnya, mahasiswa Unika Soegijapranata secara akademisnya baik tetapi juga aktif dengan berbagai kegiatan di dalam maupun luar kampus, baik akademik maupun non akademik. Belajar di kampus menurutnya, tidak hanya di dalam kelas saja tetapi juga di luar dengan mengelola diri, organisasi dan orang-orang di dalamnya.
“Serta mampu berprestasi dengan membawa nama SCU, baik secara akademis maupun non akademis,” kata Ferdinand, di Unika Soegijapranata.
Ia juga memberikan dukungan kepada mahasiswanya, yang mempunyai aktivitas di luar kampus. Yaitu, dengan menerbitkan SK Rektor yang isinya memberikan dispensasi, mahasiswa yang seperti itu diizinkan untuk tetap mengikuti ujian akhir semester meskipun jarang melakukan absensi.
“Dispensasi diberikan kepada mahasiswa yang mempunyai aktivitas di luar, tidak sekedar event biasa. Misal atlet Basket, ikut lomba paduan suara bagi anggota Gracia, dan lain sebagainya,” tuturnya.
Menurutnya mahasiswa yang mengikuti kompetisi seperti itu, membutuhkan waktu yang cukup lama dari persiapan sampai selesai. Sehingga perlu diberikan dispensasi, tidak menghadiri kuliah atau absensi.
“Dispensasi tersebut tidak mengurangi kewajiban mahasiswa dalam mengumpulkan tugas maupun ujian,” tambahnya.
Ada banyak mahasiswa SCU yang perkuliahannya baik dengan lulus tepat waktu bahkan sebelum waktunya sudah berhasil wisuda, tetapi juga mempunyai kesibukan di dalam maupun luar kampus. Beberapa di antaranya Joan Putri Callista mahasiswi Ilmu Komunikasi, Emeraldza Egi Widjaja mahasiswi Manajemen dan Yohanes Alan Sarsita Putra mahasiswa Teknik Pertanian.
Ketiganya bisa menyelesaikan kuliah kurang dari 3,5 tahun dan diwisuda menjadi sarjana pada Wisuda Periode I/2023, Sabtu (18/3/2023) kemarin.
Joan merupakan seorang atlet basket, ia bersama tim Unika Soegijapranata mengikuti Liga Mahasiswa. Selain, juga mengikuti Porprov dan PON bersama daerah asalnya.
Mahasiswi asal Tangerang Banten ini mengaku, setiap hari ia habiskan berlatih dan kuliah. Latihan tidak hanya sekali, tetapi dua kali. Pertama di klub basketnya di GOR Satria dan di kampus bersama tim SCU.
“Perjalanan selama studi di Unika Soegijapranata naik turun, pernah tidak lulus mata kuliah karena tidak absen. Saat itu sedang mengikuti kejuaraan basket dan sempat cedera,” tuturnya.
Suatu saat, ia pernah pula berkuliah (saat pandemi Covid-19) sembari memulihkan cederanya. Joan bersyukur bisa melewati semua dan berhasil lulus tepat waktu dan bahkan di bawah 4 tahun.
Sedangkan Alan, menghabiskan kuliah hanya dalam 5 semester. Semester 6 dan 7, ia mengikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Selain, Alan masih menulis 2 buku yang berisi cerita pendek dan puisi.
Sementara Emeralda memperoleh beasiswa Djarum dan meraih peringkat 20 besar dalam ajang Indonesian Investment Competition (IIC). Serta 24 besar di Indonesia Capital Market Student Studies (ICMSS).