LENTERAJATENG, SEMARANG – Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Tengah (Jateng) mendorong masyarakat untuk dapat menerapkan pengelolan sampah dengan konsep zero waste atau nol sampah.
Manajer Pengelolaan Pengetahuan Walhi Jateng, Patria Rizky mengatakan penerapan konsep zero waste ke masyarakat tak hanya kepada individu, namun juga kepada perusahaan.
“Sampah itu angapan banyak orang kalau itu tidak bisa bermanfaat lagi, padahal sampah botol plastik juga miliki harga,” katanya dalam diskusi Walhi Jateng bertajuk “Mengurai Permasalahan Sampah di Masyarakat”di Kedai Publik, Kamis (12/1/2023).
Ia menjelaskan pengelolaan sampah harusnya terpilah di rumah tangga. Lalu pengelolaan sampah terdesentralisasi dengan keberadaan bank sampah yang merata di setiap kecamatan.
Salah satu contoh terbaik pengelolaan sampah terdesentralisasi ada di New Zealand. Mereka melakukan pengomposan sampah itu secara kelompok.
Ia menilai masyarakat yang malas memilah sampah karena berpikiran sampah tersebut akan langsung diangkut ke truk sampah. Kemudian berakhir menjadi satu ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang.
Lebih lanjut, meski ada sikap masyarakat yang tak menggunakan sampah plastik, namun kehadiran industri plastik juga berperan dalam menghasilkan sampah. Pasalnya, kemasan plastik itu kelak juga akan menjadi sampah.
“Kita mendorong untuk plastik berhenti produksi, kita sudah berjalan ke arah itu, cuman belum ketat,” katanya.