LenteraJateng, MAGELANG — Wakil Wali Kota Magelang M Mansyur apresiasi SMPN 2 Kota Magelang sebagai sekolah menengah yang religious berdasarkan nilai-nilai agama. Wakil Wali Kota itu memberikan apresiasi saat mengikuti kegiatan keagamaan bertajuk Gema Taman Santri Ramadan 1443 H di aula SMPN tersebut.
Sebelumnya, Kepala SMPN 2 Kota Magelang Fatin Mahdalina memaparkan mengenai serangkaian yang SMPN 2 Kota Magelang lakukan selama tahun 2022 ini.
“Rangkaian kegiatan meliputi Spero (SMP 2) bershalawat, Spero khatam baca Al Quran, Spero khatam menulis Al Quran, Spero bertilawah, Spero berzakat dan Spero gerakan one day one juz (ODOJ),” ungkap Fatin Mahdalina, Rabu (13/4/2022).
Untuk yang non-muslim juga ada kegiatan pendalaman iman seperti mendesain kelas nuansa paskah, mewarnai telur paskah, nonton bareng film rohani.
Upaya itu lanjut Fatin, merupakan bagian dalam mempersiapkan generasi masa depan yang memiliki profil berakhlakul karimah dan Pancasila.
“Sekolah religius ini sejalan dengan program Kota Magelang religius (Programis) dan Prima-Religius (Program Pelajar Magelang-Religius) gagasan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang,” ujarnya.
Wali Kota Magelang mengapresiasi SMPN 2 Kota Magelang lantaran sekolah tersebut menjadi sekolah menengah religious dengan memegang teguh nilai-nilai agama.
“Saya berikan penghargaan setinggi-tinggi untuk SMPN 2 yang sudah jadi SMP Religius. Semoga siswa SMPN 2 kelak menjadi generasi penerus yang berakhlakul karimah,” ungkapnya.
Mansyur berharap iman dan taqwa siswa SMPN 2 Kota Magelang terus meningkat, serta meningkatkan pengetahuan para siswa agar lebih luas. Dan tentunya sikap kerukunan antar perbedaan.
“Harapannya akan lahir generasi yang toleran, saling menghormati perbedaan,” katanya.
Tentunya sambungnya, adanya perkembangan zaman mengakibatkan munculnya banyak tantangan dan memungkinkan terdapat budaya asing yang tida cocok dengan budaya lokal.
Sehingga lanjut dia, akan berimplikasi pada sikap remaja yang tidak bisa mengendalikan, seperti kekerasan, narkoba, kenakalan remaja dan sebagainya. Oleh karenanya sambungnya, SMPN 2 Kota Magelang dapat membimbing para siswa.
“Budaya-budaya yang apik (baik) ditiru, kalau olo (jelek) tinggal pergi,” pungkasnya.
Editor: Puthut Ami Luhur