LENTERAJATENG, SEMARANG – Masyarakat diminta tidak panik, terkait penemuan banyaknya kucing liar yang sakit dan teridikasi terkena rabies. Dinas Pertanian Kota Semarang, nantinya akan melakukan strelisasi hingga vaksinasi untuk hewan peliharaan dan juga hewan liar.
Menyusul adanya penemuan kucing-kucing liar di Sampangan, Gajahmungkur yang terindikasi terkena rabies.
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, masyarakat yang menemukan hewan liar atau sakit bisa segera melaporkan kepada Dinas Pertanian. Tujuannya, agar bisa dilakukan penindakan lebih lanjut.
“Sudah komunikasi dengan Dinas Pertanian, kucing sudah diambil juga tidak ditemukan penyakit rabies. Mungkin memang sedang tidak sehat saja,” katanya.
Ita sapaan akrab Wali Kota Semarang menjelaskan, Dinas Pertanian sudah melakukan pemeriksaan kucing-kucing tersebut dan tidak menemukan adanya penyakit rabies. Upaya untuk mengantisipasi penyakit rabies pada hewan sudah dilakukan, bahkan pihaknya juga meminta kepada dinas terkait untuk sigap.
Jika mengetahui atau menemukan, jika ada hewan yang sakit dan berada di area umum untuk segera diperiksa.
“Bagi warga yang punya kucing dengan gejala-gejala yang beda sehari-hari maka bisa koordinasi dengan Dinas Pertanian karena punya poliklinik hewan di Gayamsari dan Gunungpati,” tuturnya.
Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang Hernowo Budi Luhur menjelaskan, gejala awal rabies pada hewan biasanya ditandai dengan hewan takut cahaya maupun air. Selain itu, hewan juga cenderung agresif serta mengalami hipersalivasi atau keluar air liur berlebihan.
“Tidak usah panik, kasus yang di Gajahmungkur aman, tidak apa-apa. Kucing-kucing itu tidak takut sinar, tidak takut air. Tidak menunjukan gejala-gejala rabies,” tuturnya.
Program vaksinasi untuk hewan peliharaan terus dilakukan, bahkan vaksinasi dapat dilakukan secata gratis di Pusat Kesehatan Hewan (puskeswan) Mijen. Termasuk menggandeng komunitas peduli hewan untuk melakukan sterilisasi massal.(IDI)