LENTERAJATENG, MAGELANG – Pengelola Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur targetkan 27 ribu kunjungan wisatawan lokal pada libur natal dan tahun baru atau Nataru 2023. Wisatawan nantinya juga diperbolehkan naik ke atas Candi Borobudur.
General Manager TWC Borobudur, Jamaluddin Mawardi, mengatakan pihaknya menargetkan untuk kunjungan wisatawan nusantara sebanyak 27 ribu orang. Sedangkan kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 331 orang.
“Ini kan perdana buka setelah Pandemi, jadi kita harapkan bisa meningkat. Jadi itu target kunjungan kami saat 10 hari libur Nataru 2023 nanti,” terangnya.
Pembatasan itu, lanjut Jamaluddin, yakni dengan skala per hari hanya menerima 1.200 orang yang naik ke atas candi. Sedangkan untuk area sekitar candi Borobudur, tidak ada pembatasan.
Pihaknya saat ini juga tengah melakukan simulasi terkait penerapan kebijakan naik ke atas candi. Nantinya, wisatawan wajib menggunakan alas kaki khusus. yakni sandal upanat saat menginjak struktur candi Borobudur.
“Masih ujicoba ini, agar sata diberlakukan untuk tamu kondisinya sudah siap. Terus selain menggunakan alas kaki khusus, skalanya juga dibatasi,” kata Jamaluddin .
Lebih lanjut, ia berharap kunjungan wisatawan pada Nataru 2023 ini bisa seperti sebelum adanya pandemi Covid-19.
Selain tengah menyiapkan simulasi untuk naik ke atas candi, TWC Borobudur juga tengah mematangkan persiapan-persiapan lainya. Yakni seperti kantong parkir hingga loket tiket tambahan untuk mengantisipasi kepadatan kunjungan.
“Secara rutin sudah persiapan. Termasuk sarana prasarana pendukung lainya yang pelu kita perbanyak,” imbuh dia.
Diprediksi Normal, Targetkan 27 Ribu Kunjungan
Sementara, Kasi Pengembangan Daya Tarik Wisata pada Dinas Kepariwisataan, Pemuda dan Olahraga Jateng, Riyadi Kurniawan, tak menampik bila destinasi wisata Candi Borobudur akan banyak dikunjungi wisatawan pada Nataru 2023. Sebab, kondisi kunjungan wisata saat ini diprediksi akan kembali normal layaknya sebelum Pandemi Covid-19.
“Tren wisata akan kembali nornal. Tentunya, Borobudur juga akan banyak dikunjungi. Bahkan saat Idulfitri kemarin, itu (Candi Borobudur) menempati urutan ke dua kunjungan tertinggi di Jateng,” kata Riyadi.
Riyadi pun meminta pengelola untuk memperhatikan kantong parkir di objek wisata Candi Borobudur. Termasuk, tetap memperhatikan penggunaan protokol kesehatan.
“Bila tak memiliki daya tampung (pakir) mencukupi, solusinya bisa kerjasama dengan lahan penduduk sekitar. Tapi komunikasikan kepada masyarakat terkait pengelolaan tarif operasional parkir, agar seragam dan tak ada keluhan dari wisatawan,” tutup Riyadi.