LenteraJateng, SEMARANG – Kondisi tanah Gerak di kawasan Tinjomoyo sebabkan bangunan cepat rusak. Maka, Pemkot Semarang berkomitmen bersama dengan berbagai pihak untuk terus lakukan perbaikan.
Seperti yang dilakukan melalui program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap II Tahun 2022 oleh Kodim 0733/KS untuk ikut mensejahterakan masyarakat. Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, mengapresiasi jajaran TNI yang mengimplementasikan konsep bergerak bersama dalam pembangunan Kota Semarang.
“Tinjomoyo perlu kita tinjau bersama-sama karena kondisi tanahnya menyebabkan bangunan di sana cepat rusak. Sudah dibangun rusak lagi, bangun lagi, rusak lagi. Apapun buat masyarakat, kita tidak boleh lelah. Kalau ada yang rusak kita bangun (perbaiki), yang kotor kita bersihkan,” kata Hendi, sapaan akrabnya, pada Rabu (27/7/2022).
Hendi menjelaskan, Tinjomoyo merupakan daerah atas Kota Semarang yang berfungsi sebagai daerah resapan. Namun sayangnya, banyak patahan-patahan maupun tanah gerak di kawasan tersebut yang menyebabkan kerusakan.
“Suatu hal yang kita syukuri bahwa Kodim 0733/KS mau membantu masuk ke sana memperbaiki infrastruktur yang rusak berulang kali. Begitu seterusnya sehingga tumbuh kepercayaan masyarakat bahwa kita memang mengimplementasikan gotong royong dalam konsep bergerak bersama,” terang Hendi.
Untuk mendorong pembangunan sebuah wilayah, menurut Hendi, perlu konsep-konsep bergerak bersama, termasuk bersinergi dengan TNI.
“Pengusaha menyumbang apa, masyarakat memberi apa, membuat kita bisa merasakan lompatan pembangunan yang cepat. Bukan hanya sekedar kemajuan secara kasat mata, tetapi juga berdasarkan data-data,” pungkas Hendi.
Dukungan Kodim Kepada Wali Kota, Tanah Gerak di Tinjomoyo Sebabkan Bangunan Cepat Rusak
Dandim 0733/KS, Letkol Inf Honi Havana menyatakan ini adalah bentuk apresiasi Kodim terhadap kinerja Hendi dan jajarannya selama ini.
“Kegiatan TMMD ini adalah bentuk dukungan kami terhadap program-program Pak Hendi yang bertujuan mensejahterakan masyarakat. Harapannya dapat efektif, berdampak nyata bagi masyarakat baik secara fisik maupun non fisik,” terang Honi.
Perbaikan infrastruktur selama program TMMD antara lain pembuatan talud bronjong, saluran air, rehab rumah tidak layak huni, hingga pemasangan tandon dan instalasi air bersih.
Adapun untuk kegiatan non fisik yang dilakukan adalah sosialisasi tentang bela negara dan wawasan kebangsaan, kegiatan penyuluhan kewirausahaan, sosialisasi pencegahan stunting (GERMAS) dan keluarga berencana (Posyandu, Posbindu).