LenteraJateng, SEMARANG – Kota Semarang belum ada panti sosial penanganan Wanita Tuna Susila (WTS).
Kepala Satpol PP Kota Semarang Fajar Purwoto berharap Dinas Sosial mempunyai inisiatif mendirikan panti sosial untuk WTS, Kamis (21/4/2022).
Usai operasi yustisi rabu malam Fajar menyampaikan, apabila Kota Semarang memiliki panti sosial tersebut. Sehingga Satpol PP Semarang tidak perlu ke Solo.
“Harapan kami Kota Semarang ada panti sosial sendiri untuk WTS, semoga Dinas Sosial bisa membangun tempat untuk pembinaan dan pelatihan WTS” ungkap Fajar.
Panti Sosial Wanito Utomo Solo selalu menjadi tempat menampung pekerja seks komersial (PSK) yang terjaring operasi Satpol PP Kota Semarang.
“Jadi kami tidak harus jauh – jauh ke sana, saya berterimakasih banyak kepada Panti Sosial Wanito Utomo Solo,” ungkapnya.
Fajar juga menyampaikan terkait adanya pembinaan dan pelatihan dalam panti sosial tersebut, hingga fasilitas kesehatan dan lainnya.
Pada operasi yustisi, Rabu malam (20/4/2022) sebanyak 12 orang pekerja seks komersial (PSK) telah terjaring, dan proses selanjutnya pendataan.
“Kami telah menjaring 12 PSK ada dua orang yang hamil, kami data setelah itu langsung kami antar ke Solo,” kata Fajar saat proses pendataan.
“Sampainya di Panti Sosial Wanito Utomo Solo akan ada pembinaan dan pelatihan, ada juga dokter, psikolog. Kami harap mereka menjadi lebih baik,” tambahnya.
Editor: Puthut Ami Luhur