LenteraJateng, SEMARANG – Suster Alberti bahagia rayakan Natal kali ini dengan komunitas persaudaraan lintas agama (Pelita). Menurut suster berusia 90 tahun itu, perayaan bersama berbagai latar belakang agama sesuai dengan tema Natal kali ini.
Tema Natal 2021 ini “Cinta Kasih Kritus Membangun Hidup Persaudaraan.”
“Kami sangat bahagia dan bersyukur atas kehadiran rekan-rekan semua di sini. Pada saat merayakan hari kelahiran Tuhan kami, sang penyelamat dunia,” kata Suster Alberti di Pondok Harapan, Sabtu (25/12/2021).
Ia bahagia karena perayaan Natal kali ini sangat berbeda, dari berbagai agama dan aliran datang mengunjungi suster-suster yang sudah sepuh di Pondok Harapan. Tidak hanya dari berbagai latar belakang agama, kepercayaan dan aliran, mereka juga dari berbagai latar belakang suku.
“Ini berkat cinta Allah pada umat,” tambah Alberti yang tidak bisa menyembunyikan gurat kebahagiaannya.
Sejak pandemi Covid-19, seluruh umat Kristiani tidak bisa lagi datang ke Gereja termasuk saat Natal. Demikian juga dia dan beberapa rekannya yang sama-sama mukim di Pondok Harapan karena berusia lanjut.
“Kami sangat bersyukur ada yang mengunjungi dan merayakan Natal bersama meski berbeda iman,” tuturnya.
Saat sebelum pandemi, ketika Natal bisa pergi ke Gereja untuk beribadah dan bertemu dengan umat. Tetapi semenjak badai Covid-19 di seluruh dunia, tidak bisa lagi bertemu dengan umat dan beribadah di Gereja.
“Meskipun belum bisa ibadah ke gereja, tapi Tuhan tetap menyayangi kami. Hari ini terwujud persaudaraan, Allah yang mempertemukan dan menyatukan kita. Terima kasih kepada Gus Wawan dan saudara-saudara dari Pelita,” tutur Suster Alberti.
Rayakan Natal Bersama, Ajang Berbagi Bahagia
Koordinator Persaudaraan Lintas Agama Setiawan Budy mengatakan, kegiatan ini juga sekaligus ajang untuk berbagi kebahagiaan dengan para suster di Pondok Harapan. Mendatangi suster-suster yang sudah berusia lanjut, untuk mengucapkan Natal secara langsung.
“Kami berbagi kebahagiaan sekaligus mengucapkan Natal secara langsung,” tambah Wawan, sapaan akrabnya.
Suster-suster di Pondok Harapan ini, lanjutnya masih dapat beraktifitas seperti biasa meski sudah berusia lanjut. Tamu yang hadir dari Komunitas Pelita, pada perayaan Natal ini bisa merasakan panen rambutan dan melihat penampilan suster bermain angklung juga menyanyi.
“Tujuan dari perayaan Natal ini sebagai bentuk empati kepada saudara-saudara kita umat Kristiani, terutama pada suster-suster yang sudah lanjut usia. Agar mereka juga bisa merasakan kepedulian dari orang-orang lain dan yang spesial dari berbagai latar belakang agama,” tutur Wawan.
Ia berharap, dengan kegiatan seperti ini tetap menjaga toleransi dan persaudaraan lintas agama. Kegiatan semacam ini sekaligus mencerminkan tingginya toleransi, terutama di Kota Semarang
“Saya prihatin di hari-hari besar keagamaan masih ada orang yang memanfaatkan, mengoreng untuk melarang mengucapkan Natal,” tuturnya.
Editor : Puthut Ami Luhur